Jumat, 09 April 2021

Ide Menulis Bagi Guru

Pelatihan menulis gelombang 18 pertemuan ke 2

Om jay membawakan materi dengan tema “Ide Menulis Bagi Guru”

Untuk mencari ide menulis sebenarnya tidaklah sulit. Karena ide menulis itu bisa datang dari mana saja. Ya, dari mana saja. Kenapa saya katakan mana saja, karena ide menulis itu bisa datang dari diri sendiri, dari orang yang dekat dengan kita seperti anak, suami, adik, kakak, orang tua, saudara ipar, teman kerja, murid dan masih banyak lagi. Bisa juga dari benda seperti batu dan benda mati lainnya. Bisa juga dari tumbuhan, hewan, bahkan dari mimpi sekalipun bisa jadi ide dalam menulis. Dan bisa juga dari materi pelajaran. Jadi ide menulis itu bisa dari mana saja.

Ide menulis terkadang datang dengan tiba-tiba, menurut sebagian orang begitu… Itu terjadi karena memang pada dasarnya manusia itu suka bercerita, sehingga mereka tanpa sadar sebenarnya sudah punya bakat untuk menulis, hanya saja bakat itu diasah atau tidaknya, digunakan atau tidaknya tergantung minat dan kemauan mereka masing-masing.

Setiap orang sudah diberi kemampuan untuk berbicara, menulis, melakukan kegiatan secara harfiah oleh sang pencipta sehingga bagi sebagian orang yang memang menekuninya maka akan menemukan jalannya.

Sebagai contoh nyata adalah adanya perkembangan teknologi saat ini. Setiap orang yang mempunyai handphone pasti akan menulis. Entah itu berupa SMS, status WA atau berupa obrolan. Mereka tidak perlu mengasah bakatnya hanya untuk sekedar SMS, status WA atau yang lainnya, karena itu memang sudah menjadi bakat setiap orang.

Tetapi jika kita ingin menjadi penulis, kita perlu melatihnya dengan sering membaca, membaca, dan membaca. Membaca apa saja yang penting membaca. Tujuannya adalah untuk menambah wawasan kita, perbendaharaan kata kita, agar saat kita menulis bisa lebih enak dibaca oleh orang lain.

Oleh Om Jay, kami para penulis pemula disarankan untuk berkunjung ke blog milik ibu Syafrina. Karena beliau memiliki banyak tulisan yang inspiratif.

Setelah Om Jay selesai memaparkan penjelasan materi, kemudian diadakan sesi tanya jawab. Seperti biasa, ada banyak sekali pertanyaan yang diajukan termasuk saya juga banyak pertanyaan, tetapi kebetulan saya mengikuti acara sudah diakhir jadi hanya bisa menyimak saja, karena kebetulan saat acara berlangsung saya harus bersama dengan anak-anak saya.

Pertanyaan pertama datang dari ibu Husna, Jakarta. Beliau bertanya apakah materi Webinar bisa untuk bahan tulisan?. Tentu saja bisa karena banyak tulisan yang lolos ke penerbit ANDi karena mereka menulis setelah menonton webinarnya pak Eko di channel YouTube di EKOJI.

Pertanyaan berikutnya dari ibu Soleh Setiyawati Banyumas. Bagaimana caranya agar ide cerita yang biasa-biasa saja bisa menjadi luar biasa? Oleh Om Jay pun menyarankan untuk berkunjung ke laman https://wijayalabs.wordpress.com/2020/04/07/menulis-tanpa-ide-bersama-budiman-hakim/

Setelah saya buka laman tersebut sungguh luar biasa, ternyata kuncinya untuk penulis pemula adalah “Cerpenting” apa itu? Cerpenting adalah singkatan dari cerita yang tidak penting. Menulis lah dari cerita-cerita yang sepele.

Buku dikatakan sukses apabila kita dapat memainkan emosi pembaca. Misalnya buku humor dikatakan sukses apabila pembaca bisa tertawa terbahak-bahak. Buku cerita sedih dikatakan sukses jika pembaca bisa menangis.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana merangkai kalimat diawal paragraf agar terbentuk keterkaitan antar kalimat dan antar paragraf?, yaitu dengan menggunakan panca indera kita. Apa yang kita lihat, kita sentuh, kita rasakan, tulislah. Maka akan ada keterkaitan disana.

Kemudian bagaimana cara agar bisa percaya diri dalam menulis?, yaitu dengan banyak banyak menulis. Dengan banyak menulis, lama-lama terbiasa dan timbul rasa percaya diri.

Bagaimana menumbuhkan gairah menulis?, dengan berkumpul di komunitas menulis, dengan begitu akan timbul motivasi untuk menulis.

Bagaimana tips nya agar bisa peka dalam menulis?. Bisa dengan melihat voto atau video.

Bolehkah menuliskan nama asli seseorang dikisah nyata?, tentu saja boleh, dengan catatan sudah meminta ijin terlebih dahulu kepada sang pemilik cerita.

Diakhir sesi Om Jay mengatakan “setiap tulisan itu akan memiliki takdirnya sendiri”. Ada tulisan yang ramai pembaca dan ada yang kurang pembaca. Tapi hal tersebut jangan dijadikan halangan untuk kita bisa menulis. Seperti halnya Om Jay yang berpatokan pada mantra ajaibnya

” Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”

 

Pertemuan ke 2

Gelombang ke 18 pelatihan menulis
Tema “ide menulis bagi guru”

Hari ini Rabu malam tanggal 7 April 2021


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ibu sambung untuk anak-anakku

Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...