Selasa, 25 Mei 2021

Membantu dikala senggang

Hari libur Waisak ini kugunakan untuk membantu suamiku. Kebetulan sikecil minta berkeliling naik motor. Jadilah aku menggantikan suami mengerjakan pekerjaannya. Untungnya aku masih mengingat bagaimana cara kerjanya. Cukup dengan menunggui mesin. Jika ada benang yang putus, aku pasang lagi. Jika benang bagian bawah habis, juga cukup diisi dengan benang lagi. Bagian bawah mesin sama seperti yang ada di mesin jahit, memakai sekoci. Jadi harus selalu ditunggui. 
Jika gulungan benang yang ada sudah habis, aku harus menggulung benang lagi dengan mesin gulung benang. Sebenarnya cukup mudah. Hanya saja jika ada benang yang nyangkut, itu bisa membuat mesin tidak mau bekerja. Harus dibersihkan dahulu. Dari tadi pagi pukul 08.00 WIB sampai tadi pukul 11.00 WIB Alhamdulillah lancar-lancar saja. Tetapi mendadak ada benang yang nyangkut dibawah. Membuat mesin tidak mau bekerja. Aku jadi bingung. Kuputuskan untuk berhenti, dan menunggu suamiku pulang. Alhamdulillah pucuk dicinta ulam pun tiba. Yang ditunggu-tunggu akhirnya pulang. Dan mesin pun bisa bekerja lagi. Aku mengajak sikecil untuk tidur siang, karena kulihat dia begitu lelah, belum sempat makan siang, karena dia minta minum ASI terlebih dahulu. Dan akhirnya dia tidur pulas. Sekian dulu ceritaku siang ini.

Selasa, 18 Mei 2021

Tawa renyah diujung pesisir

Jam menandakan pukul 10.00 WIB. Dan kami masih setia menunggu salah satu guru dan ibu kepala sekolah. Tak lama berselang, merekapun datang. Setelahnya diputuskan untuk berjalan ke tepi jalan raya, sambil menunggu mobil yang akan membawa kami melaju kepesisir pantai Ayah. Ada dua mobil yang membawa rombongan kami. Karena jika hanya satu mobil, tidak akan muat menampung jumlah kami 12 orang.

Kami kepesisir pantai Ayah dalam rangka refresing. Tawa dan canda selalu hadir sepanjang perjalanan kami. Sesampainya disana kami memesan aneka seafood untuk makan siang. Tidak semua dari kami memesan masakan, tentunya si empunya hajatlah yang memesan. Si empunya hajat merayakan kebahagiaan nya karena dapat menikmati masa purna tugas dengan kondisi masih sehat dan juga baru saja memiliki cucu kembali dari putra bungsunya.

Sambil menunggu, kami bersantai ditepi pantai, disebuah warung kopi, menikmati keindahan alam pesisir pantai Ayah, sambil makan gorengan dan minum kopi. Angin sepoi-sepoi menambah kenikmatan suasana dipesisir pantai Ayah. Tak terasa waktu semakin siang. Kami melanjutkan kegiatan dengan berfoto Selfi disekitar dermaga. Tentunya dengan polah dan tingkah yang membuat kami tertawa terbahak-bahak. Dari gaya jongkok, melompat, seolah menarik benda, dan mendorong. Tanpa mereka sadari, saya mengabadikan video canda tawa mereka. Setelah beberapa saat kubagikan moment itu digrup WA, merekapun kembali tertawa karena ulah mereka yang lucu terekam dalam video tersebut. Ini akan menjadi kenangan terakhir yang indah bagi si empunya hajat.

Minggu, 09 Mei 2021

Menulis Buku Bersama Ekoji Akademi

 Harga sebuah kesuksesan adalah kerja keras, 
dedikasi terhadap pekerjaan, 
dan penentuan apakah kita menang atau kalah, 
kita telah mengerahkan kemampuan diri kita yang terbaik untuk pekerjaan tersebut. 
(Vince Lombardi)
                 
Seorang  Profesor Eko Indrajit, menjadi Narasumber di pertemuan pelatihan hari ini, dengan moderatornya adalah bu Aam Nurchasanah. 
Sebelum membahas materi, akan lebih nyaman jika kita sudah mengenal sang Narasumber. Berikut profil beliau:

Richardus Eko Indrajit 
 Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA
 
Lahir di Jakarta, 24 Januari 1969. Richardus Eko Indrajit atau Eko Indrajit adalah seorang akademisi dan pakar teknologi informatika asal Indonesia. Selain dikenal sebagai pakar teknologi, Eko Indrajit merupakan seorang pendidik, narasumber berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri. Kini, ia tercatat sebagai salah satu anggota Pengurus Besar PGRI dan menjadi Ketua PGR Smart Learning Center and Character (PSLCC) yang berpusat di Gedung Guru Indonesia, PB PGRI, Jalan Tanah Abang III/24 Jakarta Pusat.
 
" Untuk menulis dengan baik, ekspresikan diri Anda seperti orang biasa, 
tetapi berpikirlah seperti orang bijak."  
– Aristoteles
 
Ungkapan di atas selaras dengan kalimat pembuka yang Prof Ekoji sampaikan : "Tulislah suatu hal yang anda sukai dan Kuasai". Kalimat tersebut memang terdengar mudah, tetapi bagi saya pribadi perlu sekali pembiasaan. Meski sudah terbiasa menulis, seperti menulis pesan di WhatsApp maupun di medsos. Tetapi karena masih awam dengan dunia literasi, bagi saya pribadi sungguh sangat perlu melatih diri terus-menerus dan membaca banyak literatur serta hasil tulisan teman-teman. 

Sebuah pertanyaan yang sangat menarik perhatian saya dari Prof. Ekoji yaitu " Apakah ada diantara Ibu dan Bapak yang mau mengikuti jejak Prof Aam menjadi penulis bersama saya?. Untuk saya pribadi tentu saja jawabannya adalah sangat mau. Karena tujuan saya mengikuti kegiatan ini adalah agar mempunyai buku sendiri. Saya merasa sangat beruntung, dipertemukan orang-orang hebat yang menjadi motivator besar saya di dunia literasi. 

Untuk dapat menulis bersama dengan Prof. Ekoji, ada beberapa langkah yang harus dilalui yaitu :
  1. Subscribe Ekoji Channel dan browsing video-video yang ada di dalamnya. Kemudian pilih tema atau judul yang paling menarik perhatian.
  2. Setelah mendapatkan tema yang menarik, kemudian konsultasikan pada bu Aam untuk memastikan apakah ada buku dengan tema atau judul yang sama di masa lalu
  3. setelah memastikan judul, dengarkan kembali video Ekoji untuk mendapatkan butir-butir utama pembahasannya.
  4. Buatlah daftar isi, yang terdiri dari 6 bagian, masing-masing menceritakan mengenai: What, Why, Where, When, Who dan How.
Bagi yang ingin mengikuti nanti mengikuti angkatan "May in Love". Semakin terpicu semangat saya untuk mengikuti tantangan menulis bersama Ekoji karena beliau bersama dengan Pak Joko Irawan M dan Mbak Dwinita dari penerbit Andi siap melatih kami para peserta menulis melalui grup WhatsApp "May in Love" sampai bukunya jadi. Bagi saya yang masih bermodalkan "nekad", kegiatan ini benar-benar peluang besar untuk masa depan saya. 
Sebuah pesan dari Prof. Ekoji yang menurut saya begitu mengena dihati adalah "jangan berfikir dulu karya kita akan hebat, banyak yang akan membeli, kita akan segera terkenal, dan lain sebagainya. Itu Semua adalah konsekuensi logis apabila buku kita berkualitas dan disukai banyak orang. Yang penting adalah kita mulai berkarya membuat buku dari sekarang. Tidak usah terlalu banyak yang dipikirkan." Pesan tersebut sejalan dengan ungkapan dari David Frost yaitu "jangan menjadikan sukses sebagai tujuan, lakukan apa yang Anda cintai dan percayai, maka sukses akan datang dengan sendirinya."

Pada akhir sesi pelatihan Prof. Ekoji menyampaikan Closing statement nya "JUST DO IT!", selaras dengan ungkapan "Aksi adalah kunci dasar untuk semua kesuksesan,"(Pablo Picasso).


 

Jumat, 07 Mei 2021

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan



      

Sebagian orang bermimpi untuk sukses, 

sedangkan sebagian lainnya bangun di pagi hari dan mewujudkannya. 

- Wayne Huizenga

Sebuah mimpi sah-sah saja jika dimiliki oleh seseorang. karena dengan bermimpi kita memiliki gairah hidup. Seorang penulis tentunya bermimpi untuk menciptakan sebuah buku karya pribadi. Sebuah buku akan tercipta jika sudah melalui proses penyuntingan terlebih dahulu, atau yang lebih sering dikenal dengan kata Proofreading.

Narasumber kita kali ini akan mengulas tentang "Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan". Siapakah beliau?

BIODATA SINGKAT

Nama lengkap                   : Susanto, S.Pd.

Nama Komunitas              : Pak D

Tempat, tanggal lahir        : Gombong Kebumen, 29 Juni 1971

Jenis kelamin                     : Laki-Laki

Pekerjaan                           : Guru Kelas SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera  Selatan

Pendidikan terakhir           : S1 PGSD

Alamat lengkap                 : Jalan Pesantren Dusun 2 Desa D. Tegalrejo, Kec. Tugumulyo, Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan

Nomor HP/WA                 : 081373353014

Alamat blog pribadi          : www.blogsusanto.com

Akun media sosial :

a.  Facebook: https://www.facebook.com/Susantomusirawas/

b. Twitter: @antok_eni

c. Instagram: @susanto_eni/

Untuk moderator hari ini adalah ibu Rita Wati.

Berikut adalah penjelasan Pak D tentang Proofreading.

Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan.

Mengedit dan mengoreksi adalah langkah berbeda dalam proses merevisi teks. Pengeditan dapat melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, tetapi proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.

Menurut "penerbitdeepublish" ada  beberap langkah dalam melakukan pengeditan dan proofreading.

1. Pengeditan Konten

Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.

2. Pengeditan Baris

Merevisi penggunaan bahasa untuk mengomunikasikan cerita, ide, atau argumen seefektif mungkin. Ini mungkin melibatkan perubahan kata, frasa dan kalimat serta penyusunan ulang paragraf untuk meningkatkan aliran teks. 

3. Menyalin Pengeditan

Memoles kalimat individual untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Salinan dari editor tidak mengubah konten teks, tetapi jika kalimat atau paragraf ambigu atau canggung, mereka dapat bekerja dengan penulis untuk memperbaikinya.

4. Proofreading

Yang keempat adalah Proofreading:
1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya
penerbit
2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3.  Konsistensi nama dan ketentuan
4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Melakukan proofreading sesungguhnya kita akan bertindak sebagai seorang “pembaca” dan menilai apakah karya tulis si penulis sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit. Harapannya, setelah melewati tahapan proofreading, karya tulis tersebut bisa lebih mudah dipahami pembaca.

Seperti halnya saat menulis di blog pribadi. Meskipun blog itu milik pribadi dan bebas, kita juga harus memperhatikan kenyamanan pembaca. Selain typo Kesalahan kecil yang sering terjadi adalah saat memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Cara mudah untuk memeriksa kesalahan kita dalam mengetik adalah menekan tombol CTRL bersamaan dengan tombol huruf F (CTRL+F). Lalu, ketikkan tanda koma. Maka akan muncul highlight teks dengan warna kuning. Setelah itu kita periksa apakah ada kesalahan atau ada spasi antara kata dengan tanda koma. Hal yang sama juga di lakukan pada tanda baca lainnya. Jika hal ini kita lakukan maka pos blog menjadi bersih dari kesalahan pengetikan.

Kesalahan kecil lainnya yang biasa dilakukan adalah penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai kata depan.  Perlu sedikit keterampilan untuk membedakan keduanya. Jika kata yang mengikuti di adalah verba atau kata kerja maka ditulis serangkai dan kata itu ada bentuk aktifnya yaitu jika diberi imbuhan me-.

Sebagai penulis harus memahami PUEBI dan EYD. Alat yang digunakan oleh Pak. D untuk melakukan proofreading adalah puebi daring dan kbbi daring.

Sebuah kalimat menurut YAOS SEO maksimal terdiri dari 20 kata.

Begitu penjelasan dari Pak D. Dan di akhir sesi beliau memberikan beberapa flyer PUEBI sebagai bahan penulis agar tidak salah dalam menuliskan kalimatnya.

Pelatihan menulis gelombang 18
Hari Jum'at 7 Mei 2021
Oleh Bapak Susanto, S.Pd



Ibu sambung untuk anak-anakku

Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...