Jumat, 18 Juni 2021

Cing Ato Sang Motivator

MENULIS DIKALA SAKIT

Membaca materi yang disampaikan oleh Om Jay sebelum kelas yaitu menulis dikala sakit, sedikit terbesit sebuah pertanyaan, sakit yang bagaimana yang bisa menjadi motivasi dalam menulis. Ternyata sebuah kisah yang sangat luar biasa. Kisah seorang Bapak Suharto. Membuat saya banyak meneteskan air mata saat membaca. memang benar Allah maha adil kepada setiap umatnya. Disaat beliau diberi cobaan yang begitu berat, namun dapat melalui dengan ikhlas, maka alhasil semua yang dicita-citakan dapat teraih. Hanya satu yang terlintas difikiran saya...Maha besar Allah dengan segala KuasaNya. Siapakah beliau sang Motivator ini, beliau adalah:


Suharto, S.Ag., M.Pd.
Alias Cing Ato /  Cang Ato.
Asli Betawi Jakarta.

Pendidikan:
S-1 IAIN  Jakarta
S-2 UNISMA Bekasi

Kerja:
Guru Madrasah Tsanawiyah negeri (MTsN 5 Jakarta)  Kementrian Agama DKI Jakarta.

Bidang studi: Fikih ( Hukum Islam)
 
Karya Tulis:
Solo
1. Mengejar Azan (2018)
2. GBS Menyerangku (2020)
3. Menuju Pribadi Unggul (2020)
4. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)
5. Belajar Tak Bertepi (2021)

Antologi
1. Bukan Guru Biasa (2017)
2.  Kisah Guru Inspiratif (2020)

Facebook,
Suharto Harto/ cing Ato
Blog
suharto69.blogspot.com
suharto13.blogspot.com

Dikala sakit yang mungkin jika saya yang mengalami, entah bisa menerima atau tidak, tetapi beliau bisa survive, bisa menghasilkan begitu banyak buku dan tulisan dengan segala keterbatasan beliau saat itu. Allahuakbar.

Berawal dari sahabatnya yaitu Om Jay dan dipoles oleh Media Guru, beliau bisa menghasilkan sebuah karya pertamanya yaitu

Karya yang sungguh membuat beliau sangat bangga dan sebagai awal beliau dapat memotivasi banyak orang untuk mengikuti jejak beliau.

Setelah Lumpuh total selama 1,5 th berawal dari mendengar dering handphone, beliau berusaha untuk dapat menulis walau dengan sangat amat susah. Saat itu pula teringan ajaran sahabatnya, menulislah apa yang ada disekitarmu. Maka dimulailah kisah beliau. Beliau menuliskan semua yang terjadi, dan mulai mengikuti kelas menulis.

Inilah karya tulis sederhana beliau.

Sebelum sakit
1. Mengejar Azan (2018)

Setelah sakit
2. GBS Menyerangku (2020)
3. Menuju Pribadi Unggul (2020)
4. Belajar Tak Bertepi (2021)
5. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)

Masih draf
6. Lentera Romadan
7. Menulis itu gampang
8. Aisyeh Menunggu Cinte ( novel) 

Meskipun ada beberapa orang yang tidak suka, namun beliau tetap terus berjalan dijalan literasi ini. karena sebaik apapun kita, tidak semua orang menyukai kita. Karenanya abaikan saja yang tidak suka, tetap fokus pada hal positif yang sedang kita lakukan. Begitulah ungkapan beliau.

Dalam diskusi dengan Cak Ato saya mengambil begitu banyak manfaat diantaranya:

1. Ketika sakit ingatlah kepada Allah yang memberikan cobaan kepada nabi Ayub AS. Dan Nabi Ayub AS bisa sabar menghadapi cobaan dari Allah SWT. Dari buku Pak Nasrullah yaitu Magnet Rezeki, didalamnya mengatakan bahwa musibah itu laksana permen. Musibah itu hanya pembungkusnya, tapi dibalik bungkus itu Allah sudah sediakan beribu kenikmatan. Maka itu, ikhlaskan apa yang terjadi pada diri kita dan terus mencari potensi apa yang masih ada pada diri kita, lalu kembangkan. Dukungan orang-orang terdekat sangat membantu kepulihan kita dari sakit.
2. Anggaplah siswa kita seperti anak kita. Jika kita ingin anak kita hebat, maka jadikan pula siswa kita hebat. Jangan hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja tetapi juga ada yang tidak kalah penting yaitu kecerdasan tentang mengenal diri, dari mana, mau apa dan mau ke mana.
3. Menulis itu ya ditulis. Tulis saja jangan dipikirkan. Ditulis bukan disusun. Jangan takut untuk menulis. Dan jangan suka membanding-bandingkan tulisan kita dengan orang lain. Karena kita adalah kita. Kita akan menemukan genre tersendiri.

Closiing Statemen Cang Ato

"Jangan takut untuk menulis, menulis saja. Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti pasti pintar. Awali menulis yang sederhana, yang  kita bisa dan yang kita kuasai. Mulailah dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah. Untuk memperkaya tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan orang lain."


8 komentar:

  1. lur biasa kisah pak Suharto, kita benyak belajar dari perjuangannya. Menulis di kala sakit memang tidak mudah, tapi bisa dilakukan kalau kita bersemangat untuk hidup 1000 tahun lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat luar biasa, apalagi sang Istri...membuat saya merasa sangat jauh dari istri yang baik... semoga ilmu beliau jadi pemberat amal beliau kelak di Yaumul akhir

      Hapus
  2. Closing statement Cang Ato keren ya? Kalimatnya sederhana, tapi mampu mengobarkan semangat menulis. Sebagaimana kisahnya yang menulis di kala sakit. Yuk ah, cumungudh menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cemungutttt bangettt... kisah ini bakal saya ingat jika sedang malas...

      Hapus
  3. Cemungutttt bangettt... kisah ini bakal saya ingat jika sedang malas...

    BalasHapus
  4. Luar biasa ya, kisahnya 👍👍

    BalasHapus
  5. Mantap...sangat memotivasi karena lahir dari sang motivator handal yg selalu berkarya walau sedang sakit

    BalasHapus

Ibu sambung untuk anak-anakku

Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...