Jumat, 25 Februari 2022

bergolak

Kupasrahkan diri dalam kehampaan cinta
Merengkuh nalar yang nestapa
Tiada bertepi
Kugeluti jiwa yang meronta
Menghamba pada gelora rasa
Niscaya yang tak terelakkan
Menganga lubuk yang bergolak
Sungguh tiada berdaya
Jiwa tanpa daya
Menghamba pada pesona tiada rupa
Membelai rindu yang tak terpedaya
Engkau yang terus mengguyur
Rasa yang tak kau terima
Namun tak kau hempaskan jua




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ibu sambung untuk anak-anakku

Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...