Rabu, 24 Maret 2021

Menerbitkan buku gratis di YTPD


Kelas menulis malam ini di moderatori oleh bu Dita dari Subang dengan Narasumbernya Bapak Haji Thamin Dahlan dengan tema "Menerbitkan Buku Gratis di YTPD".

Berhubung narasumber berhalangan maka kegiatan malam diisi dengan perbincangan tentang kisah Penjambretan yang di alami oleh Om Jay kemudian sharing pengalaman dari Bu Kanjeng dan Bu Aam pemenang lomba blog PGRI-YTPD.

Pertama ada kisah Penjambretan yang dialami Om Jay

"Hp dijambret di depan rumah"

    Pagi ini sepulang dari jalan santai, Om Jay duduk-duduk di depan rumah,sambil menulis di handphone Jadul miliknya. Sedang asyiknya menulis, tiba-tiba muncul didepannya dua orang pemuda mengendarai sepeda motor. Ternyata pemuda itu adalah jambret, mereka mengambil handphone yang sedang dipegangnya dengan sangat cepat. Sempat tercengang sebentar, kemudian Om Jay berteriak "jambret...jambret". Seketika itu tetangga yang sedang asyik menyiram tanaman dan juga warga lain yang sedang berjalan-jalanpun ikut berusaha menangkap jambret itu. Wargapun mengusulkan untuk melaporkan peristiwa tersebut ke kantor polisi. Setelah usaha penangkapan jambret yang sia-sia, Om Jay yang ditemani oleh kakaknya melaporkan kejadian tersebut ke Pos Satpam lingkungannya. Namun sebelumnya ia sudah melakukan pemblokiran M-bankingnya terlebih dahulu dengan menelepon pihak bank dan memblokir nomor handpone miliknya ke pihak Indosat. Dari pihak satpam komplek perumahannya tinggal, Om Jay disarankan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polisi. Dan sekarang Om Jay sudah melaporkan kejadian tersebut pada Polisi. Surat keterangan dari polisi dibawa ke kantor Indosat untuk diurus pengaktifannya kembali. Ternyata prosesnya akan memakan waktu sekitar lima hari karena nomor itu belum diregistrasi. Sungguh tidak terfikirkan olehnya akan mengalami kejadian naas dipagi hari ini. Bahkan dilingkungan perumahan, di pagi haripun jambret bisa beraksi. Sekarang Om Jay sudah mengikhlaskan handpone jadulnya. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi yang lainnya, bahwa dimanapun kita berada harus tetap waspada pada tindak kejahatan. Karena seperti kata Bang Napi di RCTI "Waspadalah...waspadalah... kejahatan tidak selalu terjadi karena ada niat, tetapi karena ada peluang, waspadalah". 

Kedua ada sharing Pengalaman dari Bu Aam

Bagi bu Aam ada sebuah istilah "kegagalan adalah kemenangan yang tertunda, karena baginya tidak akan ada kemenangan tanpa melewati kegagalan terlebih dahulu". Baginya kegagalannya pada kelas belajar Om Jay gelombang 8 membuatnya harus mengulang dikelas berikutnya. Baginya butuh waktu yang cukup lama untuk bisa mencapai tingkat sekarang ini. Dengan memupuk keberanian dan semangat yang tinggi membuatnya pantang menyerah sehingga dapat mencapai posisi seperti sekarang ini.

ada beberapa tips yang ia sampaikan :

1. Pantang menunda-nunda dalam menulis resume  

2. Jangan meng copy paste bahasa dari nara sumber

3. Masukkan pengalaman pribadi pada resume

4. Dalam membuat buku penting mempunyai motivator dan inspirator

5. Sering-sering membuka blog orang lain dan mengomentarinya

Ketiga ada sharing dari Bu Kanjeng

Sharing pertama dari Bu Kanjeng adalah pengetahuannya tentang penerbit YTPD.  

YTPD adalah yayasan yang berkomitmen untuk membantu para penulis yang mengalami kesulitan biaya dalam hal penerbitan buku. Di penerbit YTPD biaya ISBN gratis dan Cover juga gratis, layout dan proses edit dilakukan sendiri oleh penulis. Fasilitas yang didapatkan dari penerbit YTPD adalah satu buah buku sebagai bukti penerbitan buku dan softcopy dari buku yang diterbitkan tersebut. Gunanya agar bisa dicetak kapan saja dan dimana saja sesuai dengan keinginan penulis buku tersebut. 

Ada beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh penerbit YTPD yaitu buku harus sudah siap atau layak cetak maksudnya sudah sesuai dengan aturan penulisan dan tebal halaman buku yang ditetapkan. Kemudian untuk bisa menerbitkan buku pada penerbit YTPD minimal harus posting 10 artikel di webside YTPD :terbitkanbukugratis.id

lebih jelasnya bisa buka link berikut : https://terbitkanbukugratis.id/juni-marlinda-rambe/03/2021/panduan-menerbitkan-buku-di-yayasan-pusaka-thamrin-dahlan-yptd/

Sharing berikutnya tentang ISBN

ISBN bisa didapatkan dengan gratis dengan ketentuan :

1. CV/PT penerbit yang bisa mengakses Perpusnas

2. Yayasan atau lembaga sosial yang bergerak dibidang penerbitan buku yang sudah memiliki badan hukum dan memiliki akta notaris 

Sharing terakhir tentang penerbit Indie

Kelebihan dari penerbit Indie adalah:

1. Prosesnya cepat dan dapat melihat langsung buku yang kita terbitkan

2. Pengurusan ISBN cepat

3. Penulis bisa memasarkan bukunya sesuka hati maksudnya sesuai dengan tujuannya menerbitkan buku, apakah untuk khalayak umum, untuk kalangan sendiri ataupun untuk koleksi pribadi.

4. Dalam mencetak buku tidak diharuskan dalam jumlah besar, minimal buku dicetak adalan 5 eksemplar.

Akhirnya kegiatan malam ini berakhir dan pada akhir acara Bu Kanjeng menyampaikan klosing statemennya 

" Teruslah Menulis, jangan pernah bosan, milikilah komunitas menulis agar semangat literasi terus membara di dada dan wujudkan mimpimu memiliki karya sebanyak-banyaknya yang bisa bermanfaat bagi orang lain, terutama keluarga"


Salam Literasi

Zikria Desi A/ hifadha.blogspot.com

 

 

 


3 komentar:

  1. Mantap. Resume yang keren..Ayo kirimkan ke link pengumpulan resume

    BalasHapus
  2. sama sama Om Jay... semoga pemahaman saya tentang resume sudah sesuai

    BalasHapus

Ibu sambung untuk anak-anakku

Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...