Sabtu, 31 Juli 2021

Jiwa Yang Awam

Jiwa Yang Awam

Oleh: Zikria Desi Anggraini


Pagi yang mendung
Seolah tak ingin mendukung
Segala aktivitas jadi terkungkung

Terkungkung kenyataan tak berarti
Hasrat jiwa yang selalu menanti
Gundah hati yang tiada terobati
Nestapa yang tiada mengerti

Jiwa terpajang bagai pelangi
Tangis sendu selalu mengiringi
Senyum tawa ingin mendampingi
Perjuangan panjang akan kuarungi
Demi engkau yang ku sayangi

Tangismu tak dapat kuhindari
Jiwaku berusaha tuk mengingkari
Kesedihan yang terpatri dalam diri
Meski sesal sering membanjiri
Jiwa yang rapuh kuatkan diri
Demi kalian aku berlari

Jiwa yang masih awam
Menelusuri untaian alam
Wahai sang pemberi kalam
Sinari jiwa yang temaram
Sujudku di ujung malam

Wahai sang pencipta 
Kuatkan jiwa yang meronta
Dalam diri sungguh nyata
Hidup yang perlu ditata

Allah Maha Pencipta
Pemilik alam semesta
Ridhoi secara nyata

2 komentar:

  1. Memulai pagi dengan doa pagi...
    Mencari ilmu kehidupan...
    Untuk sekedar merasakan sesaat...
    Dimana semua nanti akan berakhir...
    Semua tergantung apa yang kutanam...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yach...awali pagi dengan doa yang khusu berserah pada sang pemberi kehidupan, agar hidup terasa tenteram, keluh kesahlah hanya padaNya, karena sejatinya yang mengerti kita hanya Dia...


      Terikasih atas kunjungannya

      Hapus

Ibu sambung untuk anak-anakku

Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...