Penerbit Indie By Mukminin, S.Pd., M.Pd
Pukul 13.12 Cak Inin menyapa kami, mengucapkan selamat berpuasa, dan meminta kami mendo'akan rekan/ saudara yang sedang terkena musibah, sekaligus membuka acara dengan bacaan Alfatihah dan yang beragama lain menyesuaikan.
Beliau memperkenalkan diri, kemudian menyampaikan materi pengenalan Penerbit Indie (Penerbit Independen).
Diawali dengan 5 langkah untuk menulis dan menerbitkan buku.
Tahapan pertama adalah tahap Pra Writing : disini penulis akan mencoba mencari ide untuk menulis. Tema sesuai keinginan penulis. bisa fiksi ataupun non fiksi. idenya bisa dari mana saja, bisa pengalaman, dari membaca buku, koran, majalah, berita, atau kejadian yang sedang berlangsung.
Tahapan kedua berupa drafting/ out line : disini penulis mulai membuat out line atau daftar isi buku yang akan ditulis atau dikembangkan menjadi naskah buku.
Tahapan ketiga wraiting : Ditahap ini seorang penulis mulai menulis dan mengembangkan kerangka atau daftar isi untuk dijadikan naskah yang lengkap. Diperlukan kreativitas dalam membuat tulisan. Kreatifitas itu berupa kemampuan merangkai kata, kemampuan menggunakan majas, kemampuan berekspresi, agar tercipta tulisan yang menarik dibaca.
Tahapan ke empat yaitu revisi dan editing
Revisi
Pada tahap ini, penulis akan mencari tahu dimana letak kekurangan tulisan. Apakah sudah sesuai dengan alur, atau masih melebar kemana-mana. Dan dilanjutkan tahap revisi. Seorang penulis dapat mengubah beberapa bagian dari tulisannya. Ia juga bisa menambah isi tulisannya. Ia dapat menambahkan data baru, ia dapat menghilangkan opini tertentu, dan lain sebagainya. Intinya, melalui tahap revisi inilah penulis akan memoles karyanya, ia akan menjadikan tulisan tersebut semakin menarik lagi.
Setelah itu masuk tahap
Editing.
Pada tahap ini penulis akan menjalankan proses pengeditan terhadap karyanya. Berbeda pada tahap revisi yang masih bisa menambah mengurangi isi tulisan, pada tahap ini penulis hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pola kalimat, dan berbagai kesalahan tata bahasa lainnya. Meskipun nanti tulisan Anda akan kembali diedit oleh editor di penerbit, seorang penulis tetap harus berusaha menyunting tulisannya sendiri atau dengan istilah lain Swasunting.
Tahapan terakhir adalah publikasi : pada tahapan ini, jika penulis sudah yakin karyanya sudah selesai dan layak terbit, maka teruskan naskah tulisan tersebut kepada penerbit.
Sekarang sudah banyak penerbit yang bisa penulis ajak untuk menerbitkan buku. Tidak harus penerbit mayor. Bisa juga diterbitkan melalui penerbit indie.
Penerbit Buku ada 2 yaitu
Penerbit Mayor dan Penerbit Indie. Ada perbedaan antara penerbit Mayor dan penerbit indie, diantaranya sebagai berikut :
Indikator perbedaan |
Penerbit Mayor |
Penerbit Indie |
Jumlah Cetakan |
Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku |
hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print on Demand) yang umumnya di distribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll |
Pemilihan Naskah yang diterbitkan |
Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan |
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya |
Profesionalitas |
Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka |
kami pun profesional, tapi sering di salah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper (kertas coklat halus). |
Waktu Penerbitan |
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit |
Segera memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit. Karena tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Yang diterbitkan adalah karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga tidak perlu pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku |
Royalti |
Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku |
umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll. |
Biaya penerbitan |
Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. |
Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama |
Contoh penerbit |
Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira, Andi Yogyakarta dan lain sebagainya |
penerbit Indie yg ada
dalam grup belajar menulis bersama PGRI: |
Kebetulan Cak Inin adalah pemilik KAMILA PRESS LAMONGAN. Beliaupun memperkenalkan KAMILA PRESS LAMONGAN kepada kami.
Clossing Statement dari Cak Inin
"Tiada terlambat untuk menulis dan menerbitkan buku. Kalau ingin umurmu panjang maka Menulislah buku. Menulislah dan terbitkan buku untuk niat berbagi ilmu. Manjadda wa jada"
Acarapun ditutup oleh Mr. Bams dengan ucapan Hamdallah.
Pertemuan ke 5 tanggal 14 April 2021
Pelatihan menulis gelombang 18
Materi "Penerbit Indie"
Narasumber "Cak Inin"
Mantap ibu resumenya 😃 👍
BalasHapusTrimakasih...semangat literasi...ditunggu masukannya
BalasHapus