Selasa, 25 Mei 2021

Membantu dikala senggang

Hari libur Waisak ini kugunakan untuk membantu suamiku. Kebetulan sikecil minta berkeliling naik motor. Jadilah aku menggantikan suami mengerjakan pekerjaannya. Untungnya aku masih mengingat bagaimana cara kerjanya. Cukup dengan menunggui mesin. Jika ada benang yang putus, aku pasang lagi. Jika benang bagian bawah habis, juga cukup diisi dengan benang lagi. Bagian bawah mesin sama seperti yang ada di mesin jahit, memakai sekoci. Jadi harus selalu ditunggui. 
Jika gulungan benang yang ada sudah habis, aku harus menggulung benang lagi dengan mesin gulung benang. Sebenarnya cukup mudah. Hanya saja jika ada benang yang nyangkut, itu bisa membuat mesin tidak mau bekerja. Harus dibersihkan dahulu. Dari tadi pagi pukul 08.00 WIB sampai tadi pukul 11.00 WIB Alhamdulillah lancar-lancar saja. Tetapi mendadak ada benang yang nyangkut dibawah. Membuat mesin tidak mau bekerja. Aku jadi bingung. Kuputuskan untuk berhenti, dan menunggu suamiku pulang. Alhamdulillah pucuk dicinta ulam pun tiba. Yang ditunggu-tunggu akhirnya pulang. Dan mesin pun bisa bekerja lagi. Aku mengajak sikecil untuk tidur siang, karena kulihat dia begitu lelah, belum sempat makan siang, karena dia minta minum ASI terlebih dahulu. Dan akhirnya dia tidur pulas. Sekian dulu ceritaku siang ini.

Selasa, 18 Mei 2021

Tawa renyah diujung pesisir

Jam menandakan pukul 10.00 WIB. Dan kami masih setia menunggu salah satu guru dan ibu kepala sekolah. Tak lama berselang, merekapun datang. Setelahnya diputuskan untuk berjalan ke tepi jalan raya, sambil menunggu mobil yang akan membawa kami melaju kepesisir pantai Ayah. Ada dua mobil yang membawa rombongan kami. Karena jika hanya satu mobil, tidak akan muat menampung jumlah kami 12 orang.

Kami kepesisir pantai Ayah dalam rangka refresing. Tawa dan canda selalu hadir sepanjang perjalanan kami. Sesampainya disana kami memesan aneka seafood untuk makan siang. Tidak semua dari kami memesan masakan, tentunya si empunya hajatlah yang memesan. Si empunya hajat merayakan kebahagiaan nya karena dapat menikmati masa purna tugas dengan kondisi masih sehat dan juga baru saja memiliki cucu kembali dari putra bungsunya.

Sambil menunggu, kami bersantai ditepi pantai, disebuah warung kopi, menikmati keindahan alam pesisir pantai Ayah, sambil makan gorengan dan minum kopi. Angin sepoi-sepoi menambah kenikmatan suasana dipesisir pantai Ayah. Tak terasa waktu semakin siang. Kami melanjutkan kegiatan dengan berfoto Selfi disekitar dermaga. Tentunya dengan polah dan tingkah yang membuat kami tertawa terbahak-bahak. Dari gaya jongkok, melompat, seolah menarik benda, dan mendorong. Tanpa mereka sadari, saya mengabadikan video canda tawa mereka. Setelah beberapa saat kubagikan moment itu digrup WA, merekapun kembali tertawa karena ulah mereka yang lucu terekam dalam video tersebut. Ini akan menjadi kenangan terakhir yang indah bagi si empunya hajat.

Minggu, 09 Mei 2021

Menulis Buku Bersama Ekoji Akademi

 Harga sebuah kesuksesan adalah kerja keras, 
dedikasi terhadap pekerjaan, 
dan penentuan apakah kita menang atau kalah, 
kita telah mengerahkan kemampuan diri kita yang terbaik untuk pekerjaan tersebut. 
(Vince Lombardi)
                 
Seorang  Profesor Eko Indrajit, menjadi Narasumber di pertemuan pelatihan hari ini, dengan moderatornya adalah bu Aam Nurchasanah. 
Sebelum membahas materi, akan lebih nyaman jika kita sudah mengenal sang Narasumber. Berikut profil beliau:

Richardus Eko Indrajit 
 Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA
 
Lahir di Jakarta, 24 Januari 1969. Richardus Eko Indrajit atau Eko Indrajit adalah seorang akademisi dan pakar teknologi informatika asal Indonesia. Selain dikenal sebagai pakar teknologi, Eko Indrajit merupakan seorang pendidik, narasumber berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri. Kini, ia tercatat sebagai salah satu anggota Pengurus Besar PGRI dan menjadi Ketua PGR Smart Learning Center and Character (PSLCC) yang berpusat di Gedung Guru Indonesia, PB PGRI, Jalan Tanah Abang III/24 Jakarta Pusat.
 
" Untuk menulis dengan baik, ekspresikan diri Anda seperti orang biasa, 
tetapi berpikirlah seperti orang bijak."  
– Aristoteles
 
Ungkapan di atas selaras dengan kalimat pembuka yang Prof Ekoji sampaikan : "Tulislah suatu hal yang anda sukai dan Kuasai". Kalimat tersebut memang terdengar mudah, tetapi bagi saya pribadi perlu sekali pembiasaan. Meski sudah terbiasa menulis, seperti menulis pesan di WhatsApp maupun di medsos. Tetapi karena masih awam dengan dunia literasi, bagi saya pribadi sungguh sangat perlu melatih diri terus-menerus dan membaca banyak literatur serta hasil tulisan teman-teman. 

Sebuah pertanyaan yang sangat menarik perhatian saya dari Prof. Ekoji yaitu " Apakah ada diantara Ibu dan Bapak yang mau mengikuti jejak Prof Aam menjadi penulis bersama saya?. Untuk saya pribadi tentu saja jawabannya adalah sangat mau. Karena tujuan saya mengikuti kegiatan ini adalah agar mempunyai buku sendiri. Saya merasa sangat beruntung, dipertemukan orang-orang hebat yang menjadi motivator besar saya di dunia literasi. 

Untuk dapat menulis bersama dengan Prof. Ekoji, ada beberapa langkah yang harus dilalui yaitu :
  1. Subscribe Ekoji Channel dan browsing video-video yang ada di dalamnya. Kemudian pilih tema atau judul yang paling menarik perhatian.
  2. Setelah mendapatkan tema yang menarik, kemudian konsultasikan pada bu Aam untuk memastikan apakah ada buku dengan tema atau judul yang sama di masa lalu
  3. setelah memastikan judul, dengarkan kembali video Ekoji untuk mendapatkan butir-butir utama pembahasannya.
  4. Buatlah daftar isi, yang terdiri dari 6 bagian, masing-masing menceritakan mengenai: What, Why, Where, When, Who dan How.
Bagi yang ingin mengikuti nanti mengikuti angkatan "May in Love". Semakin terpicu semangat saya untuk mengikuti tantangan menulis bersama Ekoji karena beliau bersama dengan Pak Joko Irawan M dan Mbak Dwinita dari penerbit Andi siap melatih kami para peserta menulis melalui grup WhatsApp "May in Love" sampai bukunya jadi. Bagi saya yang masih bermodalkan "nekad", kegiatan ini benar-benar peluang besar untuk masa depan saya. 
Sebuah pesan dari Prof. Ekoji yang menurut saya begitu mengena dihati adalah "jangan berfikir dulu karya kita akan hebat, banyak yang akan membeli, kita akan segera terkenal, dan lain sebagainya. Itu Semua adalah konsekuensi logis apabila buku kita berkualitas dan disukai banyak orang. Yang penting adalah kita mulai berkarya membuat buku dari sekarang. Tidak usah terlalu banyak yang dipikirkan." Pesan tersebut sejalan dengan ungkapan dari David Frost yaitu "jangan menjadikan sukses sebagai tujuan, lakukan apa yang Anda cintai dan percayai, maka sukses akan datang dengan sendirinya."

Pada akhir sesi pelatihan Prof. Ekoji menyampaikan Closing statement nya "JUST DO IT!", selaras dengan ungkapan "Aksi adalah kunci dasar untuk semua kesuksesan,"(Pablo Picasso).


 

Jumat, 07 Mei 2021

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan



      

Sebagian orang bermimpi untuk sukses, 

sedangkan sebagian lainnya bangun di pagi hari dan mewujudkannya. 

- Wayne Huizenga

Sebuah mimpi sah-sah saja jika dimiliki oleh seseorang. karena dengan bermimpi kita memiliki gairah hidup. Seorang penulis tentunya bermimpi untuk menciptakan sebuah buku karya pribadi. Sebuah buku akan tercipta jika sudah melalui proses penyuntingan terlebih dahulu, atau yang lebih sering dikenal dengan kata Proofreading.

Narasumber kita kali ini akan mengulas tentang "Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan". Siapakah beliau?

BIODATA SINGKAT

Nama lengkap                   : Susanto, S.Pd.

Nama Komunitas              : Pak D

Tempat, tanggal lahir        : Gombong Kebumen, 29 Juni 1971

Jenis kelamin                     : Laki-Laki

Pekerjaan                           : Guru Kelas SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera  Selatan

Pendidikan terakhir           : S1 PGSD

Alamat lengkap                 : Jalan Pesantren Dusun 2 Desa D. Tegalrejo, Kec. Tugumulyo, Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan

Nomor HP/WA                 : 081373353014

Alamat blog pribadi          : www.blogsusanto.com

Akun media sosial :

a.  Facebook: https://www.facebook.com/Susantomusirawas/

b. Twitter: @antok_eni

c. Instagram: @susanto_eni/

Untuk moderator hari ini adalah ibu Rita Wati.

Berikut adalah penjelasan Pak D tentang Proofreading.

Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan.

Mengedit dan mengoreksi adalah langkah berbeda dalam proses merevisi teks. Pengeditan dapat melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, tetapi proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.

Menurut "penerbitdeepublish" ada  beberap langkah dalam melakukan pengeditan dan proofreading.

1. Pengeditan Konten

Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.

2. Pengeditan Baris

Merevisi penggunaan bahasa untuk mengomunikasikan cerita, ide, atau argumen seefektif mungkin. Ini mungkin melibatkan perubahan kata, frasa dan kalimat serta penyusunan ulang paragraf untuk meningkatkan aliran teks. 

3. Menyalin Pengeditan

Memoles kalimat individual untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Salinan dari editor tidak mengubah konten teks, tetapi jika kalimat atau paragraf ambigu atau canggung, mereka dapat bekerja dengan penulis untuk memperbaikinya.

4. Proofreading

Yang keempat adalah Proofreading:
1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya
penerbit
2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3.  Konsistensi nama dan ketentuan
4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Melakukan proofreading sesungguhnya kita akan bertindak sebagai seorang “pembaca” dan menilai apakah karya tulis si penulis sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit. Harapannya, setelah melewati tahapan proofreading, karya tulis tersebut bisa lebih mudah dipahami pembaca.

Seperti halnya saat menulis di blog pribadi. Meskipun blog itu milik pribadi dan bebas, kita juga harus memperhatikan kenyamanan pembaca. Selain typo Kesalahan kecil yang sering terjadi adalah saat memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Cara mudah untuk memeriksa kesalahan kita dalam mengetik adalah menekan tombol CTRL bersamaan dengan tombol huruf F (CTRL+F). Lalu, ketikkan tanda koma. Maka akan muncul highlight teks dengan warna kuning. Setelah itu kita periksa apakah ada kesalahan atau ada spasi antara kata dengan tanda koma. Hal yang sama juga di lakukan pada tanda baca lainnya. Jika hal ini kita lakukan maka pos blog menjadi bersih dari kesalahan pengetikan.

Kesalahan kecil lainnya yang biasa dilakukan adalah penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai kata depan.  Perlu sedikit keterampilan untuk membedakan keduanya. Jika kata yang mengikuti di adalah verba atau kata kerja maka ditulis serangkai dan kata itu ada bentuk aktifnya yaitu jika diberi imbuhan me-.

Sebagai penulis harus memahami PUEBI dan EYD. Alat yang digunakan oleh Pak. D untuk melakukan proofreading adalah puebi daring dan kbbi daring.

Sebuah kalimat menurut YAOS SEO maksimal terdiri dari 20 kata.

Begitu penjelasan dari Pak D. Dan di akhir sesi beliau memberikan beberapa flyer PUEBI sebagai bahan penulis agar tidak salah dalam menuliskan kalimatnya.

Pelatihan menulis gelombang 18
Hari Jum'at 7 Mei 2021
Oleh Bapak Susanto, S.Pd



Rabu, 21 April 2021

Merangkai Mahkota Dari Tulisan

Buku Mahkota Penulis, 
Buku Merangkai Tulisan


Dipagi yang cerah ini, saya memulai hari dengan gembira, ceria sesuai dengan pakaian saya yang berwarna pink, karena hari ini saya memakai kebaya sebagai tanda memperingati hari Kartini. Dan bersamaan dengan itu saya juga mendapat tugas untuk mengikuti Santiaji pengawas Ujian Sekolah. Kegiatan berlangsung sampai siang. Sehingga membuat saya terlambat mengikuti kegiatan belajar menulis siang ini. Meski begitu saya tetap menyimak walau disaat-saat terakhir sesi penyampaian materi.

Materi siang ini bertema "Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan."

Narasumbernya adalah Pak H. Thamrin Dahlan, M.Si. Dengan Bu Ditta Widya Utami sebagai moderator.

Curiculum Vitae

H. Thamrin Dahlan M.Si. Alumni Pasca Sarjana UI. Lahir di Tempino Jambi 7 Juli 1952. Purnawirawan Polri terakhir bertugas sebagai Direktur Pasca Rehabilitasi BNN, Pangkat Kombes Pol. Pekerjaan : Dosen dan Penulis serta Pendiri Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Tinggal di Kelurahan Dukuh Kramatjati Jakarta Timur. Aktif menulis sejak 2010 telah menerbitkan 37 Judul Buku. Saat ini Fokus membantu para penulis menerbitkan buku ber ISBN tanpa biaya. YPTD telah menerbitkan 210 Judul Buku.

Website: terbitkanbukugratis.id

Email: thamrindahlan@gmail.com

WA : 08159932527

WAG : Terbitkan Buku Gratis(media komunikasi, informasi dan edukasi literasi YPTD)

Motto Menulis : Penasehat Penakawan Penasaran

Berikut adalah link profil beliau di Kompasiana :

https://www.kompasiana.com/thamrindahlan

Dalam paparan beliau Bapak H. Tamrin Dahlan

Tulisan itu bagaikan air yang mengalir, tetes demi tetes ya mengalir bergabung menuju sebuah muara yaitu lautan. Buku sejatinya berasal dari tulisan-tulisan yang berserakan, dikumpulkan menjadi satu. Ibaratnya Al-Qur’an yang berawal dari mushaf kemudian terkumpul menjadi kitab Al-Qur’an.

Kita semua mempunyai buku. Bisa berupa Raport yang dituliskan oleh guru, Skripsi, Tesis dan Disertasi diterbitkan setelah melalui proses panjang penelitian, pembimbingan dan kemudian di uji hadapan Sidang Majelis Kehormatan Para Guru Besar Universitas.

Jelas sekarang nama kita sudah ada disampul depan buku ilmiah. Tersimpan abadi di perpustakaan kampus. Menjadi kebanggaan dan bukti tak terbantahkan bahwa anda berhak menyandang gelar kesarjanaan secara legal. Pengakuan formal seorang akademisi sebagai pemenuhan kewajibkan memiliki buku. Satu saja yang belum terlekat di cover belakang buku yaitu ISBN (international standard book number)

Beliau Bapak H. Tamrin Dahlan mengisahkan tentang bagaimana beliau terjun didunia tulis menulis.

Buku Pribadi

“Semua berangkat dari motivasi ingin meninggalkan sesuatu nan abadi di muka bumi. Kata seorang teman secara berseloroh janganlah pulak nama awak hanya tertulis di Buku Yasin dan Batu Nissan.”

“Buku adalah keabadian nan memiliki masa berlaku (expired date un limited) tak terhingga bahkan sampai hari kiamat. Oleh karena itu setelah ketika mamasuki usia pensiun tahun 2010 timbul persoalan baru bagaimana mengisi waktu luang yang begitu lapang dan panjang. Bersebab waktu luang yang tak habis kerena memberikan kuliah saya dianjurkan oleh keluarga untuk menulis dari pada termenung menung.”

“19 Agustus 2010 mulai menulis di media sosial kompasiana.com. Terbata bata, berkeringat, resah gelisah, kuatir. Apakah awak pantas menjadi penulis di media besar berpenghuni hebat. Alah bisa karena biasa. Bukan lagi memaksa diri tetapi total tertantang. Kenapa tidak bisa mengikuti jejak Ibunda Hajjah Kamsiah binti Sutan Mahmud (Almarhumah). Seorang keturunan Minangkabau yang diberkahi talenta mahir menulis.”

“Motto penasehat, penakawan dan penasaran, diniatkan menulis berbagi kebaikan. Ssaya merasakan masuk ke dunia baru yang sangat meng asyiek kan. Disinilah inspirasi dan aspirasi serta angan-angan di pentaskan baik dalam bentuk reportase, opini dan fiksi. 3 Jenis tulisan ini mengalir baik air bah sampai sampai saya masuk ke kategori addict (kecanduan menulis).”

Beliau pun berbagi kiat menulis yaitu berupa jargon “Sekali duduk jadi.”

  • Upayakan tidak meniggalkan tulisan
  • Hiraukan kesalahan ketik
  • Ketika blank. Tinggalkan paragraf, masuk ke paragraf baruB
  • Baca berulang ulang pada proses editing
  • Sebagai pemula cukup 5 ParagrafS
  • SegeraPosting tulisan di media sosial.

Menulis Pendek Pendek

a.      Upayakan maksimal 9 kata dalam satu kalimat

b.     Bahasa bicara/seperti bertutur kata

c.      Mudah dimengerti/ pahami

d.     Runtut tidak menjelimet

Sesungguhnya tulisan itu memenuhi kaedah sebuah artikel ketika mencapai 7 paragraf. Jangan pernah meninggalkan tulisan, sudah bisa dipastikan tulisan itu tidak akan pernah tuntas. Duduklah, paksakan diri tulisan wajib selesai tak peduli salah ketik (ada proses edit). Nanti saja bicara kualitas karena indikator bagus tidaknya tulisan sangat subjektif dan variatif.

Melalui metode sekali duduk jadi, lambat laun proses menghasilkan sebuah tulisan seiring berjalan waktu kini hanya membutuhkan waktu kurang dari 40 menit. Kita menulis puisi hanya memerlukan 10 menit asalkan suasana hati sedang mood dan terkait dengan situasi kekinian yang terjadi menyangkut ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya hankam (ipoleksosbudhankam) dalam atau luar negeri.

Ketika menulis reportase taati kaedah 5 W 1 H. (what, where, when, why, who and how). Sebagai bukti liputan original asli tampilkan pula foto selfie bersama teman/keluarga. Misalnya anda sedang wisata di Borobudur, Menara Eiffel atau Ibadah Umroh Masjidil Haram. Bisa juga memposting laporan setelah mengikuti satu event webinar.

Saat menulis pertahankan objektivas, hindari hoax dan selalu memihak kepada kebenaran. Saat menulis opini  sertakan solusi, berupa saran pendapat membangun untuk mengurai permasalahan yang sedang dibahas.

3 Rahasia Menulis dari beliau:

Pertama : Ternyata setiap tulisan itu memiliki Roh. Roh dalam artian tulisan itu hidup dengan syarat karya di tulis kemudian siarkan ke media sosial. Tulisan anda dibaca apalagi diberi komentar (terlepas tanggapan baik atau mencemooh) maka anda sudah berhasil menjadi penulis non buku harian.

Kedua : Buya Hamka meninggalkan pesan bermakna Biarlah tulisan mu itu membela dirinya sendiri, biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya.

Ketiga : berupa surprise tak terduga mendapat kesempatan dijamu makan siang di Istana Merdeka. Tak terduga juga bisa berpidato di hadapan Presiden Jokowi.

Buku Muara Tulisan

Ketika tulisan beliau sudah mencapai 500 artikel dengan segala suka duka mendapat aspirasi dan cemoohan kemudian terpikir kenapa tulisan nan terserak itu tidak dijilid. Istilah kumpulan tulisan dijilid resmi ber ISBN bolehlah berbangga di sebut kitab atawa buku. Tahun 2012 terbitlah buku perdana berjudul Bukan Orang Terkenal.

Saking besarnya keinginan memiliki nama disampul buku seperti juga Buya Hamka (guru Imajiner) saya menerbitkan buku berbayar di satu penerbit Jogyakarta. Apalah awak ini mana pula ada penerbit major bersedia menerbitkan buku seorang penulis amatir belum punya “nama”. Judul buku pertama itu sebenarnya bentuk unjuk rasa yang ditujukan kepada diri sendiri.

Bersebab tulisan nan terserak semakin banyak maka proses menerbitkan buku semakin mudah. Ibarat menjilid makalah tak terasa jumlah buku tahun 2019 mencapai 20 kitab. Uni Husna Bundo Kanduang menganjurkan menerbitkan buku sendiri. Terbentuklah Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) 19 Juli 2019. Visi misi fokus dibidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Fokus membantu menerbitkan buku para penulis ber ISBN tanpa biaya alias gratis.

Penggiat Literasi

Keberadaan YPTD memberikan kemudahan menerbitkan buku. Ferbuari 2021 tertera nama Thamrin Dahlan di 37 sampul buku. Bersama teman teman penulis bergiat Literasi sampai Maret 2021 berhasil diterbitkan 210 judul buku ber ISBN Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi para penulis di website YPTD terbitkanbukugratis.id . Diskusi Literasi di WAG Terbitkan Buku Gratis.

Program Bedah Buku setiap malam  Selama 2 pekan sekali telah terselenggara 10 episode. Inilah media mempromosikan buku terbitan YPTD untuk para penulis senior maupun pemula. Secara psikologis ada kepuasan bathin tak terhingga bisa berbagi di bidang literasi.

Mengumpulkan tulisan nan terserak bermuara menjadi Buku. Selamatkan tulisan tulisan itu biarlah mereka berhimpun didalam sebah kitab karena keabadian akan melekat pada dirinya. Buku adalah suatu prestasi penulis. Sebagai tanggung jawab Penerbit YPTD berkewajiban menyerahkan setiap judul buku di Perpustakaan Nasional.

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) komitmen membantu para penulis menerbitkan Buku Perdana ber ISBN tanpa biaya. Prosedur sangat sederhana dalam waktu 14 hari buku Terbit.

Ada 3 program YPTD.

  1. Penulis telah memiliki Naskah buku.
  2. Penulis aktif posting tulisan di website YPTD terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul 40 artikel maka buku akan diterbitkan.
  3. Menerbitkan buku ontologi berupa kumpulan tulisan yang di posting dalam 1 bulan. 
Closing statement dari Bapak Tamrin Dahlan

"Terima kasih kepada Om Jay sahabat lama kompasiana yang bersua lagi di YPTD, Mbak Ditta serta seluruh peserta pelatihan Menulis Gelombang 18. Alhamdulillah tanpa terasa 2 jam berlalu, kita saling berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia. Semoga perjumpaan ini memberikan manfaat bagi kita semua.  Sesuai dengan komitment YPTD membantu penulis menerbitkan buku perdana ber ISBN tanpa biaya kami tunggu Bapak Ibu Guru untuk memperoleh Mahkota seorang Penulis.  Buku adalah keabadian bukti tak terbantahkan bahwa seorang anak manusia pernah hadir di muka bumi Ini. Buku memiliki durasi terlama bahkan sampai hari kiamat dibanding usia manusia. Hubungi YPTD untuk komunikasi, informasi dan edukasi literasi di hp 08159932527 .  Mohon maaf apabila ada sesuatu nan kurang berkenan. Wassalamulaikum"

Kemudian acara ditutup oleh moderator 
"Saya Ditta Widya Utami sebagai moderator memohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Selamat ngabubu-read. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh 🙏🏻"

Pelatihan menulis gelombang 18
Pertemuan ke 8
Tema " Buku Mahkota Penulis, Buku Merangkai Tulisan"
Narasumber : H. Thamrin Dahlan M.Si. 
Moderator : Ditta Widya Utami

 

 

Ibu sambung untuk anak-anakku

Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...