Minggu, 28 Maret 2021

Motivasi Menulis dan Berprestasi

Pelatihan menulis yang diprakarsai oleh Om Jay, kali ini mengangkat tema 

"Motivasi menulis dan Berprestasi"

dengan narasumber ibu Salamah, S.Pd dan Bapak Bambang Purwanto selaku moderatornya.

 


Pada pukul 19.00 WIB, Ibu Salamah sudah menyapa peserta Webinar melalui grup WA. 

Beliau disini akan membahas tentang Segmentasi Buku oleh Penerbit Mayor

Setiap penerbit memiliki Visi dan Misi sendiri sehingga kita perlu mempersiapkan beberapa hal diantaranya :

  1. Menentukan tema yang akan kita tulis , tentunya disesuaikan dengan keahlian kita.
  2. Pelajari buku-buku yang telah diterbitkan oleh Penerbit Mayor, tentunya sesuaikan dengan kompetensi yang kita miliki.
  3. Mencari tahu visi dan misi dari Penerbit.

Kiat-kiat bisa menembus penerbit mayor :

  1. Pelajari buku-buku yang tela diterbitkan oleh penerbit tersebut.
  2. Kirimkan naskah kita kepada beberapa penerbit.
  3. Jangan takut ditolak, jangan takut tidak diterbitkan, selalu mencoba dan mencoba.

Tips membangun konsistensi dalam menulis :

Teruslah semangat
Banyak berkumpul dengan orang yang berenergi positif
Menulis terus jangan berhenti
Mempunyai target dalam menulis. 

Setelah membeberkan materi pada webinar ini, beliau memberikan sebuah kata kunci yang patut kita teladani yaitu :
 
"Jangan takut mencoba, gagal 1000 kali pun tak apa, teruslah menulis sambil belajar tentang stategi pasar, segmentasi pasar tentang buku apa, yang sekiranya menjual dipasaran".

Kurikulum Ngumpet

Malam ini dalam program ngobrol bareng yang diprakarsai oleh Bapak Wijaya Kusuma atau dikenal dengan Om Jay mengangkat tema 

"Kurikulum ngumpet"
(Hidden Curriculum)
by Capri Anjaya

Acara ini dimoderatori oleh ibu Rita Wati dari Bali, dengan host nya adalah Bapak Fajar Tri Laksono dan ko Hostnya adalah ibu Capri Anjaya sendiri selaku pembuat buku Kurikulum Ngumpet.

Adapun susunan acara pada webinar ini adalah :
1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Tanya jawab
4. Penutup

Acara dibuka dengan berdoa sejenak dan membaca basmalah, sesuai keyakinan masing-masing.

Sebelum dilanjutkan sesi materi oleh moderator disajikan profil dari ibu Capri Anjaya terlebih dahulu.
Karena ada sebuah istilah " Tak kenal maka tak sayang "

 
 
Ibu Capri Anjaya membagikan ilmunya tentang Kurikulum Ngumpet. Beliau sharing tentang asal mula dibuatnya buku Kurikulum Ngumpet, di dalamnya isinya apa, dan manfaat apa yang beliau kehendaki untuk masyarakat terima setelah membaca buku Kurikulum Ngumpet ini.
 
Mengapa dinamakan Kurikulum ngumpet. Kurikulum Ngumpet atau Hidden curriculum pada dasarnya merupakan kurikulum yang direncanakan maupun tidak direncanakan, tetapi tidak dituliskan dan diungkapkan secara eksplisit sebagai bagian dari kurikulum.

Di dalam Kurikulum Ngumpet terdapat nilai-nilai yang ditanamkan oleh guru kepada siswanya yaitu :
1. Nilai-nilai religius
seperti kasih sayang, jujur, rendah hati, taqwa, hormat pada orang tua.
2. Nilai-nilai sosial
seperti toleransi, kerjasama, terbuka, tenggang rasa, menghargai orang lain, empati dan        sejenisnya
3. Nilai-nilai moral
seperti sikap adil, persamaan, kesetaraan, hak asasi, membela kebenaran.
4. Nilai-nilai ekonomi
seperti sikap hemat (efisien), rajin, ulet, gigih, disiplin.
5. Nilai-nilai bernegara
seperti cinta tanah air dan patriotisme

Di tengah-tengah penjelasan tentang Kurikulum Ngumpet, kami peserta Webinar diberikan sebuah video yang sangat menginspirasi. 
Video tersebut bercerita tentang seorang guru yang memiliki seorang ibu yang sudah pikun. Karena dia hanya tinggal berdua dengan ibunya, maka dia memutuskan setiap hari membawa ibunya kesekolah, masuk di dalam ruang kelasnya, dengan alasan agar dia bisa berkonsentrasi dalam mengajar. Dengan membawa ibunya bersamanya, dia tidak perlu khawatir ibunya akan menghilang. Bahkan siswanya ikut menjaga ibunya. Salah seorang siswanya sampai mengungkapkan kepada orang tuanya, "Suatu saat nanti, disaat ibu sudah tidak mampu pergi sendiri, beraktivitas sendiri, maka aku yang akan membantu ibu melakukan semua aktivitas itu". 
Itu menandakan guru dalam video tersebut telah berhasil menanamkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orang tuanya dihati para siswa tanpa harus mengatakan "Anak-anak kita harus menghormati orang tua", atau kata-kata lain sejenisnya, karena sebuah contoh nyata akan lebih mengena kepada orang lain dibandingkan hanya dengan sebuah kata perintah saja.

Dalam video tersebut terdapat nilai-nilai yang dapat ditanamkan kepada siswa antara lain :

1. Nilai-nilai religius = kasih sayang, hormat pada orang tua.
2. Nilai-nilai sosial = kerjasama, menghargai orang lain, empati.
3. Nilai-nilai moral = sikap adil, tanggung jawab.
4. Nilai-nilai ekonomi = rajin, gigih, dan disiplin.
5. Nilai-nilai bernegara = cinta tanah air

Setelah memaparkan materi dan contoh kurikulum ngumpet, kami ditantang dengan sebuah pertanyaan refleksi " Apa yang Anda Pikirkan Setelah Mendengarkan Penjelasan Kurikulum Ngumpet?".
Bagi saya, saya sungguh merasa jadi seseorang yang masih belum bisa jadi teladan bagi orang lain, bagi siswa saya. Karena selama ini, meskipun saya sudah memberikan contoh-contoh keteladanan, namun masih belum bisa konsisten, lebih sering hanya sebuah perintah.

Dalam buku ini, terdapat tulisan dari 19 orang pendidik yang patut menjadi inspirasi bagi guru yang lain. Bukan berarti guru-guru lainnya belum patut menjadi tauladan, hanya saja masih perlu peningkatan dan konsistensi yang tinggi dalam memberikan keteladanan.
 
Dr. Capri Anjani menyampaikan bahwa Kurikulum Ngumpet ini merupakan sarana ampuh untuk mentransfer atau menanamkan nilai-nilai religius, sosial, moral, ekonimi dan bernegara. 
 
Namun kurikulum saja tidaklah cukup. 
Gurunya sendiri juga harus berubah, tidak sekedar menjadi pengajar, tetapi juga menjadi pendidik.
 
Setelah penyampaian materi diadakan sesi tanya jawab. Dalam sesi ini antusias para peserta webinar sangat tinggi, sampai-sampai banyak pertanyaan yang belum bisa terjawab. Dikarenakan ibu Capri Anjani sendiri memiliki jadwal kegiatan lain yang harus beliau lakukan.
Di akhir acara beliau memberikan closing statemen yang luar biasa :
 
"Apapun pelajarannya, jadilah guru yang dapat mendidik apapun mata pelajaran yang diajarkan, tidak hanya mengajarkan bidang studinya saja, tetapi menjalankan nilai-nilai yang akan kita sampaikan kepada murid, tidak hanya sekedar memerintah saja, kalau mampu melakukan hal tersebut maka ia boleh dikatakan layak menjadi guru, jika tidak mampu maka berhentilah menjadi guru."
 
 


 
 
 






Rabu, 24 Maret 2021

Menerbitkan buku gratis di YTPD


Kelas menulis malam ini di moderatori oleh bu Dita dari Subang dengan Narasumbernya Bapak Haji Thamin Dahlan dengan tema "Menerbitkan Buku Gratis di YTPD".

Berhubung narasumber berhalangan maka kegiatan malam diisi dengan perbincangan tentang kisah Penjambretan yang di alami oleh Om Jay kemudian sharing pengalaman dari Bu Kanjeng dan Bu Aam pemenang lomba blog PGRI-YTPD.

Pertama ada kisah Penjambretan yang dialami Om Jay

"Hp dijambret di depan rumah"

    Pagi ini sepulang dari jalan santai, Om Jay duduk-duduk di depan rumah,sambil menulis di handphone Jadul miliknya. Sedang asyiknya menulis, tiba-tiba muncul didepannya dua orang pemuda mengendarai sepeda motor. Ternyata pemuda itu adalah jambret, mereka mengambil handphone yang sedang dipegangnya dengan sangat cepat. Sempat tercengang sebentar, kemudian Om Jay berteriak "jambret...jambret". Seketika itu tetangga yang sedang asyik menyiram tanaman dan juga warga lain yang sedang berjalan-jalanpun ikut berusaha menangkap jambret itu. Wargapun mengusulkan untuk melaporkan peristiwa tersebut ke kantor polisi. Setelah usaha penangkapan jambret yang sia-sia, Om Jay yang ditemani oleh kakaknya melaporkan kejadian tersebut ke Pos Satpam lingkungannya. Namun sebelumnya ia sudah melakukan pemblokiran M-bankingnya terlebih dahulu dengan menelepon pihak bank dan memblokir nomor handpone miliknya ke pihak Indosat. Dari pihak satpam komplek perumahannya tinggal, Om Jay disarankan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polisi. Dan sekarang Om Jay sudah melaporkan kejadian tersebut pada Polisi. Surat keterangan dari polisi dibawa ke kantor Indosat untuk diurus pengaktifannya kembali. Ternyata prosesnya akan memakan waktu sekitar lima hari karena nomor itu belum diregistrasi. Sungguh tidak terfikirkan olehnya akan mengalami kejadian naas dipagi hari ini. Bahkan dilingkungan perumahan, di pagi haripun jambret bisa beraksi. Sekarang Om Jay sudah mengikhlaskan handpone jadulnya. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi yang lainnya, bahwa dimanapun kita berada harus tetap waspada pada tindak kejahatan. Karena seperti kata Bang Napi di RCTI "Waspadalah...waspadalah... kejahatan tidak selalu terjadi karena ada niat, tetapi karena ada peluang, waspadalah". 

Kedua ada sharing Pengalaman dari Bu Aam

Bagi bu Aam ada sebuah istilah "kegagalan adalah kemenangan yang tertunda, karena baginya tidak akan ada kemenangan tanpa melewati kegagalan terlebih dahulu". Baginya kegagalannya pada kelas belajar Om Jay gelombang 8 membuatnya harus mengulang dikelas berikutnya. Baginya butuh waktu yang cukup lama untuk bisa mencapai tingkat sekarang ini. Dengan memupuk keberanian dan semangat yang tinggi membuatnya pantang menyerah sehingga dapat mencapai posisi seperti sekarang ini.

ada beberapa tips yang ia sampaikan :

1. Pantang menunda-nunda dalam menulis resume  

2. Jangan meng copy paste bahasa dari nara sumber

3. Masukkan pengalaman pribadi pada resume

4. Dalam membuat buku penting mempunyai motivator dan inspirator

5. Sering-sering membuka blog orang lain dan mengomentarinya

Ketiga ada sharing dari Bu Kanjeng

Sharing pertama dari Bu Kanjeng adalah pengetahuannya tentang penerbit YTPD.  

YTPD adalah yayasan yang berkomitmen untuk membantu para penulis yang mengalami kesulitan biaya dalam hal penerbitan buku. Di penerbit YTPD biaya ISBN gratis dan Cover juga gratis, layout dan proses edit dilakukan sendiri oleh penulis. Fasilitas yang didapatkan dari penerbit YTPD adalah satu buah buku sebagai bukti penerbitan buku dan softcopy dari buku yang diterbitkan tersebut. Gunanya agar bisa dicetak kapan saja dan dimana saja sesuai dengan keinginan penulis buku tersebut. 

Ada beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh penerbit YTPD yaitu buku harus sudah siap atau layak cetak maksudnya sudah sesuai dengan aturan penulisan dan tebal halaman buku yang ditetapkan. Kemudian untuk bisa menerbitkan buku pada penerbit YTPD minimal harus posting 10 artikel di webside YTPD :terbitkanbukugratis.id

lebih jelasnya bisa buka link berikut : https://terbitkanbukugratis.id/juni-marlinda-rambe/03/2021/panduan-menerbitkan-buku-di-yayasan-pusaka-thamrin-dahlan-yptd/

Sharing berikutnya tentang ISBN

ISBN bisa didapatkan dengan gratis dengan ketentuan :

1. CV/PT penerbit yang bisa mengakses Perpusnas

2. Yayasan atau lembaga sosial yang bergerak dibidang penerbitan buku yang sudah memiliki badan hukum dan memiliki akta notaris 

Sharing terakhir tentang penerbit Indie

Kelebihan dari penerbit Indie adalah:

1. Prosesnya cepat dan dapat melihat langsung buku yang kita terbitkan

2. Pengurusan ISBN cepat

3. Penulis bisa memasarkan bukunya sesuka hati maksudnya sesuai dengan tujuannya menerbitkan buku, apakah untuk khalayak umum, untuk kalangan sendiri ataupun untuk koleksi pribadi.

4. Dalam mencetak buku tidak diharuskan dalam jumlah besar, minimal buku dicetak adalan 5 eksemplar.

Akhirnya kegiatan malam ini berakhir dan pada akhir acara Bu Kanjeng menyampaikan klosing statemennya 

" Teruslah Menulis, jangan pernah bosan, milikilah komunitas menulis agar semangat literasi terus membara di dada dan wujudkan mimpimu memiliki karya sebanyak-banyaknya yang bisa bermanfaat bagi orang lain, terutama keluarga"


Salam Literasi

Zikria Desi A/ hifadha.blogspot.com

 

 

 


Selasa, 23 Maret 2021

Try Out yang Terlewatkan


Try Out Yang Terlewatkan

 

Sesampainya di sekolah yang pertama saya lakukan adalah membuka laptop. Karena ibu kepala sekolah menanyakan file surat pernyataan wali murid yang sebelumnya sudah beliau tugaskan kepada saya untuk membuatnya. Setelah saya buka dan beliau koreksi, ternyata masih ada beberapa kalimat yang masih belum sesuai disana, sehingga saya berusaha mencari beberapa contoh kalimat yang bisa digunakan untuk menyempurnakan surat tersebut. Surat itu dibuat karena sekolah kami berencana akan melaksanakan pertemuan wali murid. Tujuannya adalah untuk mensosialisasikan tentang ujian sekolah yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Dalam sosialisasi itu ada beberapa hal yang akan disampaikan, diantaranya adalah data apa yang akan digunakan untuk penulisan ijazah. Demi kevalidan data dalam penulisan ijazah tentunya sekolah perlu pernyataan wali murid tentang kevalidan data yang akan digunakan sebagai dasar penulisan ijazah tersebut.

Terlena oleh surat pernyataan itu membuat saya melupakan hal penting yang dari awal sudah saya rencanakan untuk dilakukan. Saya melupakan jika hari ini ada try out P3K dari Kemdikbud. Disaat ingatan tentang try out terbesit diotak saya, saya refleks langsung saat itu juga membuka laman gtk.kemdikbud.go.id membuka laman Belajar Mandiri Calon Guru ASN P3K. Kemudian membuka bagian fasilitas kegiatan try out, dan..kagetnya bukan main,.. ternyata try out sudah ditutup. Waktunya sudah terlewati. Rasa kecewapun hinggap dihati saya. Mengapa saya terlalu fokus pada satu hal dan melupakan hal penting yang sudah saya tunggu-tunggu dari beberapa hari sebelumnya. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. Aplikasi try out sudah otomatis tertutup lagi. "Time Management" itu memang penting. Semoga dilain hari tidak akan pernah terulang lagi. 

Senin, 22 Maret 2021

Q Lihat Instagram dan Q lihat Ar-Rasya


 Q Lihat Instagram 

dan 

Q lihat Ar-Rasya

 

Mama membuka akun instagram di handphonenya, membuatku merasa penasaran... aku pun melihat apa yang mama lihat. Disana kulihat ada seorang anak yang kupikir adalah aku...wkwkwk... Itu karena muka kami sama-sama bulat seperti bakpau. Akupun mengikuti celotehnya saat itu... 

"Gapapa-papa, gapapa-papa"... 


Mamaku tertawa saat melihat tingkahku yang menirukan gaya anak di instagram itu. Ternyata namanya Ar-Rasya seorang anak dari pasangan selebriti bernama Tasya Kamila dan Randi Bachtiar. Setiap hari kuminta mama membuka akun instagram milik Ar, karena aku merasa apa yang dia lakukan membuatku senang, dan bisa menjadi contoh untukku. Setiap tingkahnya kucontoh, sehingga membuat mamaku dan keluargaku merasa senang. Mereka selalu tertawa melihat tingkahku yang menirukan ArRasya.

Menjadi Kepala Sekolah Yang Suka Menulis

 Menjadi Kepala Sekolah Yang Suka Menulis


Malam ini adalah pertemuan ke-24 belajar menulis gelombang 17 yang diprakarsai oleh Guru Blogger Indonesia Om Jay. Pada pukul 19.00 WIB. Om Jay mulai mengunci group. 

Narasumber malam ini adalah Bapak Suparno Muhammad dengan materi “Menjadi Kepala Sekolah yang Suka Menulis”

Menurut beliau menulis menjadikan suatu kegiatan yang menyenangkan, yang menghibur dan menulis bisa meningkatkan kecerdasan seseorang. Menulis bisa membuat orang terkenal. Menulis bisa mendatangkan uang, menulis bisa merubah masa depan. Dengan menulis nama kita akan dikenang banyak orang ketika kita sudah tiada.

Beliau sudah menulis 11 judul buku, kemudian istrinya menulis 3 judul buku, dan anaknya menulis 1 judul buku novel.

Yang beliau sering tulis adalah tentang motivasi, catatan perjalanan, kejadian atau peristiwa.

Tips dari beliau bagaimana caranya agar kita semangat menulis yaitu:

1. Bergabung dengan grup penulis. 

2. Berguru kepada penulis hebat  

3. Berteman dengan penulis

4. Membaca tulisan penulis hebat.

5. Membaca tulisan teman.

Beliau menulis sejak tahun 1987 ketika mahasiswa smt 3, menulis di majalah Pramuka dan dapat Honor Rp. 7000,-. Buku yang sangat berkesan bagi beliau selama menulis adalah “Perjuangan Hidupku” dimana di dalamnya berisi tentang perjalanan hidup belia hingga menjadi Kepala Sekolah. Menurut beliau menulis itu tidak sulit, karena  beliau menggunakan metode dari Dr. Ngainun Naim yaitu metode ngemil atau menulis secara bertahap. Biasanya beliau menulis setiap habis subuh dan ‘isya. 

Beliau membagikan pengalamannya tentang tulisannya yang dapat ia gunakan untuk kenaikan pangkat yaitu buku pelajaran ber ISBN tingkat nasional, propinsi dan juga kabupaten, serta buku-buku yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang tentunya sudah dipublikasikan. Berikut contoh buku yang beliau gunakan untuk kenaikan pangkat dari 4B ke 4C.

 

Dalam menumbuhkan keinginan menulis di dalam diri para guru yang beliau lakukan adalah dengan membeli 5 ekslempar buku untuk disimpan di perpustakaan, diberikan motivasi menulis, diadakan diklat menulis dan akan mendapatkan sertifikat yang bermanfaat untuk mengisi SKP (Sasaran Kinerja Pegawai). Buku yang berhasil diterbitkan dipamerkan saat event Hardiknas dan pameran hari jadi. Selain itu juga bermanfaat untuk kenaikan pangkat dan akan memberikan keteladanan dalam menulis. Guru yang menulis diberikan reiforcement.

Closing Statemen beliau diakhir acara

 "suatu  saat  pasti  beda  antara  yang menulis  dan yang tidak",  untuk  itu  menulislah,  seperti jarum  jam,  dilihat  atau tidak dilihat  orang  akan  senantiasa berputar." 

Senin 22 Maret 2021 

Pertemuan ke 24 gelombang 17

Narasumber Suparno Muhammad

Materi "Menjadi Kepala Sekolah yang Suka Menulis"


Minggu, 21 Maret 2021

Titik Hitam Yang Hilang

 Titik Hitam Yang Hilang

Lembaran Hitam yang Berubah Putih 

Di awali dengan kelulusanku dari SMP. Mulailah aku mencari tujuanku kedepan dalam hidupku. Setelah SMP tentu pilihanku SMA atau SMK. Namun aku berkeinginan untuk melanjutkan ke bangku kuliah, maka kupilihlah SMA, karena dulu yang ku tahu jika SMK maka kemungkinan besar tujuanku bukanlah bangku kuliah tetapi dunia kerja. Meskipun pada akhirnya semua akan menuju dunia kerja, namun menurut hematku saat itu SMA adalah yang terbaik. Apalagi ada dorongan dari orang tua yang menginginkan aku lulus SMA jurusan IPA. Kenapa harus IPA, sebenarnya tidak diharuskan juga, tetapi cita-cita orang tuaku saat itu adalah memiliki putri yang bisa kuliah dikesehatan. Kenapa tidak ambil jurusan kebidanan atau keperawatan karena aku perempuan. Jawabannya hanya satu yaitu saat itu tak terpikirkan sama sekali.

Aku mendaftar di SMA yang terbilang unggul diwilayahku. Aku mengikuti alur pendaftaran, masa orientasi siswa dan lainnya seperti pada umumnya. Kegiatan pun berlangsung hari demi hari. sewajarnya remaja, masa pubertas pasti terjadi, dimana keseharianku sebagai siswi SMA yang biasa-biasa saja menjadi sedikit berbeda. Diawali dengan senyuman, yach... senyuman yang sering kutampakkan diwajahku setiap kali aku bertemu muka dengan orang lain. Bagiku ada satu istilah yaitu Senyumlah untuk semuanya karena senyum adalah ibadah. Dari senyuman itulah aku mendapatkan seseorang yang membawaku ke kehidupan yang jauh lebih baik menurutku. Ya kertas hitampun ku tutup dan kubuka kertas putih bersamanya.

Kala itu aku kelas satu, disemester kedua. Aku selalu mengendarai sepeda motor setiap kali ke sekolah. Bergantian dengan ayahku yang notabene mengajar di SMP. Karena satu arah maka aku berangkat dengan ayahku. Ada satu warung yang setiap hari aku kunjungi untuk membeli bensin. Sebenarnya ada dua warung berjejer disitu dijalan menuju ke sekolahku. Tetapi aku selalu memilih warung itu setiap kali membeli bensin. Alasanku sebenarnya bisa dibilang remeh, tetapi itu menunjukkan jika warung itu jujur dan tidak mengambil keuntungan yang berlebihan. Kenapa kukatakan remeh, ya... alasanku hanya karena pengisian disetiap botol bensinnya penuh sampai ujung botol sedangkan warung sebelahnya tidak. Selisihnya sungguh tidak seberapa sekitar 1 cm mungkin, tetapi bagiku itu sangat berarti. Karena dari perhitunganku setidaknya jika terakumulasi selama seminggu maka aku bisa irit 1/2 liter. Sungguh sangat lumayan bagiku. 

Setiap hari aku mengisi bensinku di warung itu. Sampai suatu hari aku melihat seseorang yang duduk di depan teras rumahnya. Diam tanpa ekspresi, dingin. Rumahnya yang berdampingan dengan warung tempatku langganan membeli bensin. Hari berikutnya aku kembali melihatnya... akupun berusaha memberikan senyumku, karena bagiku aku pernah melihatnya dan dia juga seharusnya pernah melihatku maka kuberikan senyumku. Beberapa hari kemudian, di teras rumahnya tidak hanya dia seorang, melainkan bersama dengan temannya. Di saat aku membeli bensin, seperti biasanya, dia masih tempak dingin, tetapi justru temannyalah yang menyapaku. Kebetulah masa itu sedang populer gantungan kunci dari kartu telpon. Temannya menyapaku dengan meminta gantungan kunci yang kubawa. Dari situlah aku selalu tersenyum kepadanya. Entah dia merasa atau tidak, karena bagiku senyum itu ibadah. Pertemuan itu bagiku adalah awal untukku mengubah lembaran hitam yang kupunya menjadi lembaran putih yang baru.

Hari itu aku menjemput adikku dari kegiatan eskul disekolahnya. Aku menunggu disebuah warung dekat pintu gerbang. Kebetulan sekali dia lewat didepanku. Karena aku merasa aku mengenalnya, akupun memperhatikannya, ternyata dia juga sama, akupun membalikkan muka karena malu. Sejak kejadian itu aku merasa dia mulai memperhatikanku, entah betul atau tidak tetapi itulah yang kurasa. Hari berganti hari, ternyata betul dia mulai memperhatikanku, dia membalas senyumku setiap kulemparkan senyum padanya. Dan suatu hari melalui teman satu kelasku, dia meminta nomor teleponku. Kamipun bertukar nomor telepon. Tetapi saat itu aku masih sering berganti ganti nomor telepon sehingga membuat kami tidak bisa berkenalan lebih jauh. 

Beberapa haripun berlalu tanpa kami bisa berkomunikasi. Pada akhirnya dia kembali menyampaikan pesannya melalui teman satu kelasku, bahwa dia ingin minta nomor teleponku dan kamipun bertukar nomor telepon. Dia mengajakku berkenalan lebih jauh. Yang membuatku tersentuh saat itu adalah caranya berkenalan denganku. Sangat berbeda dengan teman-teman priaku sebelumnya. Kami bertukar foto. Lalu apanya yang berbeda? ya...dia memberikanku sebuah foto, yang berbingkai. Lalu apa istimewanya? Yang istimewa adalah bingkainya berupa Al-Qur'an, Yach...fotonya ada disampul belakang sebuah Al-Qur'an kecil yang muat jika dimasukkan ke dalam saku. Kesan pertama yang begitu istimewa bagiku.

Hari pun berlalu, proses berkenalan berlanjut dengan hubungan Cinta. Dia memperkenalkanku pada sebuah keyakinan yang membuatku lebih mencintai agamaku.  Keyakinannya kepada agama nya yang tinggilah yang membuatku jatuh cinta. 

Hari berganti, bulan berganti dan tahun pun berganti. Hubungan kami berlanjut. Hingga suatu hari dia pergi meninggalkan ku untuk pergi mencari pekerjaan di kota. Hubungan kami masih terus berlanjut dengan komunikasi jarak jauh melalui telepon. Kamipun berkirim surat, karena masa itu masih populer dengan berkirim surat. Ku ungkapkan semua tentang diriku, baik buruknya diriku. Karena aku berprinsip, tidak akan ada sesuatu yang kusembunyikan pada seseorang yang akan  menjadi pasanganku kelak, entah kami berjodoh atau tidak pada akhirnya. Setelah dia menerima surat dariku, dia menyuruh ku menelfonnya ke nomer telepon yang sudah dia berikan padaku sebelumnya. Aku pun menelepon nya melalui wartel. Kalimat yang menurutku lucu tetapi membuatku tambah menyukainya yaitu " I gedebug lope yu", ha ha ha...kutertawa dalam hati karena kegirangan. Ternyata dia masih tetap mau menyukaiku meskipun sudah kuungkapkan semuanya. Setelah hari itu, kunyatakan dalam hatiku bahwa hubungan kami sudah serius. 

Tak terasa hari kelulusankupun tiba. Waktu berlalu dengan menyenangkan bagiku. Setelah lulus aku berniat melanjutkan ke bangku perkuliahan, melalui tes UMPTN. Ternyata aku tidak lulus. Karena tidak lulus akhirnya aku memutuskan untuk bekerja dikota. 

Hubungan kami tetap terus berlanjut dengan berbagai macam luka liku hubungan cinta yang sampai pada akhirnya kamipun memutuskan untuk menikah. Dan lembar hitamku kuganti dengan lembaran baru berwarna putih. Membuka lembaran baru dalam hidupku dengan pria yang sangat kucintai.


Ibu sambung untuk anak-anakku

Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...