Rabu, 28 Juli 2021

Kita Lulus Bersama

Kita Lulus Bersama

Oleh: Zikria Desi Anggraini

 

Tantangan datang bersama

Keduanya diwaktu yang sama

PPG dan PPPK seiring seirama

 

Tugas datang penuh kejutan

Hari menjelang penuh harapan

Semua berjalan dengan tujuan

Berjuang demi masa depan

 

Tugas datang tanpa berita

Otak selalu dipaksa untuk mendata

Mata dan telinga dibuka dengan nyata

Tanpa istirahat seolah menjadi derita

Karena Keahlian tidak tertata

 

Jiwa dan raga harus terbiasa

Siap mengalihkan perhatian tanpa terasa

Waktu yang berjalan lambat begitu dirasa

Ingin menjerit meluapkan semua rasa

semuanya sungguh menyiksa

 Kegiatan yang tiada biasa

 

Berjuang melawan tantangan

Tanpa ragu menganggap semua kawan

Memotivasi teman menjadi makanan

Taka da musuh ataupun lawan

Senasib sepenanggungan

 

Setiap kesulitan selalu diatasi

Setiap kelompok berbagi informasi

Kekompakan menjadikan prestasi

Menghilangkan rasa frustasi

 

Tiada usaha yang percuma

Kesulitan dihadapi Bersama

Jargon kita lulus bersama

Jumat, 25 Juni 2021

Jadwal Vaksinasi

Pagi ini ibu kepala sekolah mengingatkan di grup sekolah bahwa saya mendapat giliran vaksin. Agar menaati anjuran pemerintah. Jangan takut dan tetap laksanakan. Demi kesehatan kita. Begitu nasehat beliau.

Saya menjawab dengan mengiyakan. Kemudian mengajak teman guru untuk berangkat bersama. Tadinya saya mengajak pukul 08.00 WIB, tetapi karena pekerjaan rumah belum selesai jadi saya mengganti jam perjanjiannya menjadi 08.30 WIB.

Akhirnya waktu menunjukkan pukul 08.30 WIB. Bu Ovi sudah menunggu di depan untuk pergi bersama ke balai desa Pucung Kidul. Tempat vaksinnya digabung dengan masyarakat umum. Katanya karena kuota guru tinggal sedikit untuk mempermudah pendistribusian vaksin jadi digabung dengan yang umum.

Sesampainya di Balai Desa, ternyata antrian sudah banyak. Bahkan saya sudah kehabisan antrian. Sedang diusahakan antrian baru. Karena no antrian yang pertama yang berwarna biru sudah habis dan nomor antrian terakhirnya 200. Tidak lupa saya bertanya pada yang bertugas mengurus antrian, kira-kira saya nanti kejatah jam berapa? Dan jawabannya adalah setelah jum’atan. Tentunya dari pada menunggu lama dan penuh sesak, lebih baik saya menunggu di rumah.

Waktu akhirnya menunjukkan pukul 13.00 dan saya kembali mengajak mba Ovi untuk berangkat vaksin. Kali ini sudah tidak begitu mengantri. Langsung saja saya menuju ke petugas yang mengatur antrean. Saya katakan bahwa saya guru, karena memang guru. Kenapa saya harus sampaikan bahwa saya guru, ternyata guru didahulukan. Jika tahu dari pagi begitu aturannya, maka saya tadi pagi tidak perlu kembali meski antrian begitu panjang. Tapi mau bagaimana lagi. Toh sudah terjadi. Yah memang benar kata pepatah ” Malu bertanya sesat di jalan” . Karena saya tidak memastikan tadi pagi jadi saya tahunya mendapat giliran siang. Meskipun sebenarnya tadi pagi saya sudah bertanya. Tetapi saya tidak bertanya langsung ke petugasnya mungkin. Yah…sekali lagi semua sudah diatur. Diambil hikmahnya saja. Jadi tidak berdesak-desakan. Dan juga jadi lebih rileks.

Alhamdulillah hari ini saya sudah divaksin tahap pertama. Tahap keduanya dijadwalkan pada tanggal 23 bulan Juli besok. Semoga saya tetap sehat. Aamiin.

Jumat, 18 Juni 2021

Cing Ato Sang Motivator

MENULIS DIKALA SAKIT

Membaca materi yang disampaikan oleh Om Jay sebelum kelas yaitu menulis dikala sakit, sedikit terbesit sebuah pertanyaan, sakit yang bagaimana yang bisa menjadi motivasi dalam menulis. Ternyata sebuah kisah yang sangat luar biasa. Kisah seorang Bapak Suharto. Membuat saya banyak meneteskan air mata saat membaca. memang benar Allah maha adil kepada setiap umatnya. Disaat beliau diberi cobaan yang begitu berat, namun dapat melalui dengan ikhlas, maka alhasil semua yang dicita-citakan dapat teraih. Hanya satu yang terlintas difikiran saya...Maha besar Allah dengan segala KuasaNya. Siapakah beliau sang Motivator ini, beliau adalah:


Suharto, S.Ag., M.Pd.
Alias Cing Ato /  Cang Ato.
Asli Betawi Jakarta.

Pendidikan:
S-1 IAIN  Jakarta
S-2 UNISMA Bekasi

Kerja:
Guru Madrasah Tsanawiyah negeri (MTsN 5 Jakarta)  Kementrian Agama DKI Jakarta.

Bidang studi: Fikih ( Hukum Islam)
 
Karya Tulis:
Solo
1. Mengejar Azan (2018)
2. GBS Menyerangku (2020)
3. Menuju Pribadi Unggul (2020)
4. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)
5. Belajar Tak Bertepi (2021)

Antologi
1. Bukan Guru Biasa (2017)
2.  Kisah Guru Inspiratif (2020)

Facebook,
Suharto Harto/ cing Ato
Blog
suharto69.blogspot.com
suharto13.blogspot.com

Dikala sakit yang mungkin jika saya yang mengalami, entah bisa menerima atau tidak, tetapi beliau bisa survive, bisa menghasilkan begitu banyak buku dan tulisan dengan segala keterbatasan beliau saat itu. Allahuakbar.

Berawal dari sahabatnya yaitu Om Jay dan dipoles oleh Media Guru, beliau bisa menghasilkan sebuah karya pertamanya yaitu

Karya yang sungguh membuat beliau sangat bangga dan sebagai awal beliau dapat memotivasi banyak orang untuk mengikuti jejak beliau.

Setelah Lumpuh total selama 1,5 th berawal dari mendengar dering handphone, beliau berusaha untuk dapat menulis walau dengan sangat amat susah. Saat itu pula teringan ajaran sahabatnya, menulislah apa yang ada disekitarmu. Maka dimulailah kisah beliau. Beliau menuliskan semua yang terjadi, dan mulai mengikuti kelas menulis.

Inilah karya tulis sederhana beliau.

Sebelum sakit
1. Mengejar Azan (2018)

Setelah sakit
2. GBS Menyerangku (2020)
3. Menuju Pribadi Unggul (2020)
4. Belajar Tak Bertepi (2021)
5. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)

Masih draf
6. Lentera Romadan
7. Menulis itu gampang
8. Aisyeh Menunggu Cinte ( novel) 

Meskipun ada beberapa orang yang tidak suka, namun beliau tetap terus berjalan dijalan literasi ini. karena sebaik apapun kita, tidak semua orang menyukai kita. Karenanya abaikan saja yang tidak suka, tetap fokus pada hal positif yang sedang kita lakukan. Begitulah ungkapan beliau.

Dalam diskusi dengan Cak Ato saya mengambil begitu banyak manfaat diantaranya:

1. Ketika sakit ingatlah kepada Allah yang memberikan cobaan kepada nabi Ayub AS. Dan Nabi Ayub AS bisa sabar menghadapi cobaan dari Allah SWT. Dari buku Pak Nasrullah yaitu Magnet Rezeki, didalamnya mengatakan bahwa musibah itu laksana permen. Musibah itu hanya pembungkusnya, tapi dibalik bungkus itu Allah sudah sediakan beribu kenikmatan. Maka itu, ikhlaskan apa yang terjadi pada diri kita dan terus mencari potensi apa yang masih ada pada diri kita, lalu kembangkan. Dukungan orang-orang terdekat sangat membantu kepulihan kita dari sakit.
2. Anggaplah siswa kita seperti anak kita. Jika kita ingin anak kita hebat, maka jadikan pula siswa kita hebat. Jangan hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja tetapi juga ada yang tidak kalah penting yaitu kecerdasan tentang mengenal diri, dari mana, mau apa dan mau ke mana.
3. Menulis itu ya ditulis. Tulis saja jangan dipikirkan. Ditulis bukan disusun. Jangan takut untuk menulis. Dan jangan suka membanding-bandingkan tulisan kita dengan orang lain. Karena kita adalah kita. Kita akan menemukan genre tersendiri.

Closiing Statemen Cang Ato

"Jangan takut untuk menulis, menulis saja. Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti pasti pintar. Awali menulis yang sederhana, yang  kita bisa dan yang kita kuasai. Mulailah dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah. Untuk memperkaya tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan orang lain."


Sabtu, 05 Juni 2021

Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS

 Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS


"Ubah hidupmu hari ini. Jangan bertaruh pada masa depan, bertindaklah sekarang tanpa menunda." Simone de Beauvoir.

Sebelum mengikuti pertemuan malam ini, mari kita simak biodata dari Narasumber.

Nama : Dr. H. IMRON ROSIDI, M.Pd Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 10 Juni 1966.

 Agama : Islam

 Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Utama Madya/ IV d

 Masa Kerja sebagai Guru : 32 tahun, 5 bulan

 Masa Kerja Keseluruhan : 36 tahun, 5 bulan

 Pendidikan terakhir :

                                   1. D3 IKIP Surabaya

                                   2. S1 IKIP Negeri Malang

                                   3. S2 Universitas Negeri Malang

                                   4. S3 Universitas Negeri Malang

 Fakultas/Jurusan : Pendidikan Bahasa Indonesia

 Hobi : Membaca, Menulis buku pelajaran dan umum, Olahraga Pencak Silat

 Pengalaman mengajar : 1. SMA Negeri Sangkapura Bawean

                                        2. SMA Negeri 2 Pasuruan

                                        3. SMK Negeri 2 Pasuruan

                                        4. SMK Negeri Tutur Kab. Pasuruan

                                        5. STKIP/Uniwara PGRI Pasuruan

                                        6. Pondok Pesantren Sidogiri dan Salafiyah

                                        7. Pondok Pesantren Ini Dalwa Pasuruan

 Pengalaman Berorganisasi: 1. Pengurus Dewan Pendidikan Kota Pasuruan

                                              2. Pengurus Dewan Kesenian Kota Pasuruan

                                              3. Pengurus PGRI Kota Pasuruan

                                              4. Pengurus Asosiasi Penulis Pendidik Indonesia

                                              5. Ketua AGBSI Jawa Timur

                                              6. Pengurus Pusat dan cabang Pencak Organisasi

 Prestasi yang pernah diraih :

1) Juara II dan III Lomba Penulisan Buku tingkat nasional

2) Juara II tingkat Nasional Lomba Keberhasilan Guru (LKG)

3) Terpilih sebagai peserta pertukaran tokoh masyarakat Indonesia-Amerika

4) Penulis artikel terbaik versi majalah Media Jatim selama 2 tahun berturut-turut

5) Juara I Guru Prestasi Tingkat nasional

6) Juara I Guru Prestasi tingkat Jatim

7) Terpilih menjadi peserta kunjungan ke Australia

8) Juara Lomba Best Practice Tingkat Nasional

9) Juara III Lomba Karya Ilmiah tingkat Jawa Timur

10) Juara 1 Menulis Legenda Pasuruan 2016

11) Instruktur Nasional Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah

12) Narasumber untuk Instruktur Nasional Kurikulum 2013 untuk guru

13) Penulis buku pelajaran, buku pendidikan dan buku umum dari penerbit UM Press, Kanisius Jogja, 

YA3 Malang, dll.

14) Penulis artikel populer dalam majalah Media Jatim dan Radar Bromo serta artikel ilmiah pada 

beberapa Jurnal.

15) Beberapa kali menjadi finalis lomba karya tulis tingkat nasional

 

Untuk sekarang beliau menjadi tim penilai kenaikan pangkat propinsi Jawa Timur dan menjabat sebagai Koordinator, juga menjabat sebagai tim penilai angka kredit pusat untuk golongan 4C, 4D dan 4E.

Beliau menjelaskan bahwa untuk kenaikan pangkat bagi guru PNS, buku yang ditulis harus sesuai dengan aturan yang ada pada buku 4.

Berdasarkan Ketentuan Pasal 17,  Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009, jumlah minimum angka kredit untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat/jabatan guru dari unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah sebagai berikut. 

Jumlah Angka Kredit yang dipersyaratkan dalam buku 4

*) bagi Guru Madya, golongan ruang IV/c, yang akan naik jabatan menjadi Guru Utama, golongan ruang IV/d, wajib melaksanakan presentasi ilmiah. 

jenis publikasi ilmiah yang diperlukan dalam pak tahunan guru

Buku untuk kenaikan pangkat terbagi menjadi dua yaitu :

1.    Publikasi Ilmiah

a.    Buku Hasil Penelitian

       1) PTK atau PTS. Untuk PTK dan PTS harus diseminarkan minimal ada 15 peserta seminar dari sekolahyang berbeda.

       2) Mengubah laporan penelitian dalam bentuk buku

       3) Bisa berupa PTK, Tesis atau Disertasi yang diubah menjadi buku

       4) Buku yang diterbitkan ber-ISBN dan diedarkan secara nasional atau ada pengakuan dari BSNP memiliki nilai angka kredit 4 poin

b.    Buku Teks Pelajaran

    1) Ber-ISBN Lengkap

    2) Buku yang berisi tentang pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi peserta didik pada suatu jenjang Pendidikan tertentu.

    3) Jika Buku tersebut sudah diakui BSNP memiliki nilai angka kredit 6 point

    4) Jika Buku tersebut hanya Ber-ISBN belum diakui BSNP memiliki nilai angka kredit 3

    5) Jika buku tersebut tidak ber-ISBN maka nilai angka kreditnya hanya 1 point

c.    Buku Pengayaan

    1) Modul/Diktat

   -    Modul bertujuan agar siswa dapat belajar sendiri

        -    Diktat bertujuan mempermudah/memperkaya materi mata pelajaran/bidang studi yang 

             disampaikan oleh guru dengan ketentuan :

            a)    Minimal dibuat per semester

            b)    Bisa dibuat per tahun

            c)    Jika diterbitkan di tingkat provinsi maka nilai angka kreditnya 1,5 point

            d)    Jika diterbitkan di tingkat kabupaten/Kota maka nilai angka kreditnya 1 point

            e)    Jika diterbitkan di tingkat sekolah maka nilai angka kreditnya 0,5 point

    2) Buku Pendidikan

            a) Buku dalam bidang Pendidikan merupakan buku yang berisi pengetahuan terkait dengan bidang kependidikan.

            b) Jika buku tersebut ber-ISBN maka nilai angka kreditnya 3 point

            c) Jika buku tersebut belum ber-ISBN maka nilai angka kreditnya 1,5 point

    3) Karya Terjemahan

            a) Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang Pendidikan dari Bahasa asing atau Bahasa daerah ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya dari Bahasa Indonesia ke Bahasa daerah atau Bahasa asing yang akan  digunakan untuk membantu proses pembelajaran.

            b) Dalam pembuatannya jika ingin diajukan untuk angka kredit maka disertai surat keterangan dari kepala sekolah bahwa buku tersebut memang diperlukan untuk proses pembelajaran. 

                Selain surat keterangan kepala sekolah juga disertakan buku aslinya atau foto cover buku dan daftar isi buku aslinya.

            c) Buku tersebut menunjang pembelajaran maka angka kreditnya 1 point.

d.    Buku Pedoman Guru        

        1) Buku pedoman guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru.

        2) Buku pedoman guru disajikan dalam bentuk makalah yang berisi rencana kerja tahunan guru, pembuatannya bisa berdasarkan tahun anggaran atau tahun pelajaran.

        3) Buku ini diketik di kertas A4 atau HVS dan dijilid biasa tidak perlu dibukukan.

        4) Dalam buku ini berisi rencana kerja ditambah lampiran-lampiran.

        5) Lampiran-lampiran tersebut bisa berupa prota, promes, silabus dan RPP dsb.

        6) Hanya boleh 1 setiap pengajuan

        7) Buku pedoman guru tersebut memiliki angka kredit 1,5 point

2.    Karya Inovatif

    a.    Buku Kumpulan Puisi

        - 20 puisi atau lebih kategori sederhana yang ber-ISBN

        - Lebih dari 40 puisi kategori kompleks yang ber-ISBN

        - Jika berbentuk antologi maksimal penulis 4 orang dan sebaiknya kita menjadi penulis utama

    b.    Buku Kumpulan Cerpen

        - 5 cerpen atau lebih kategori sederhana yang ber-ISBN

        - Lebih dari 10 cerpen kategori kompleks yang ber-ISBN

        - Jika berbentuk antologi maksimal penulis 4 orang dan sebaiknya kita menjadi penulis utama

    c.    Buku Novel

        - Satu novel kategori sederhana yang ber-ISBN bernilai angka kredit 2 point

        - Dua novel kategori kompleks yang ber-ISBN bernilai angka kredit 4 point

        - Jika berbentuk antologi maksimal penulis 4 orang dan sebaiknya kita menjadi penulis utama

    d.    Artikel

        - Untuk artikel dalam koran yang dikirimkan adalah lembaran koran yang terdapat tulisan kita dan 

          tertulis jelas judul dari koran tersebut.

        - Nilai untuk koran propinsi 1,5 point dan untuk koran daerah bernilai 1 point.

Untuk kenaikan pangkat/golongan mulai III/d ke atas:

  1. Jumlah publikasi yang berbentuk diktat, karya terjemahan, atau tulisan ilmiah populer paling banyak 3 (tiga) buah, buku pedoman guru dibuat paling banyak 1 (satu) buah.  
  2. Penulisan laporan penelitian maksimal 2 laporan per tahun.  
  3. Karya Inovatif maksimal 50% dari angka kredit yang dibutuhkan.

Guru bisa sampai ke golongan 4E. Yang penting semangat untuk menulis.  Penelitian hanya disarankan 1 saja. Jika ingin naik pangkat golongan, maka bisa melakukannya dengan ketentuan-ketentuan seperti di atas.

Clossing Statement beliau adalah "Naiklah pangkat dengan jujur dengan cara menulis dan meneliti".

Selasa, 25 Mei 2021

Membantu dikala senggang

Hari libur Waisak ini kugunakan untuk membantu suamiku. Kebetulan sikecil minta berkeliling naik motor. Jadilah aku menggantikan suami mengerjakan pekerjaannya. Untungnya aku masih mengingat bagaimana cara kerjanya. Cukup dengan menunggui mesin. Jika ada benang yang putus, aku pasang lagi. Jika benang bagian bawah habis, juga cukup diisi dengan benang lagi. Bagian bawah mesin sama seperti yang ada di mesin jahit, memakai sekoci. Jadi harus selalu ditunggui. 
Jika gulungan benang yang ada sudah habis, aku harus menggulung benang lagi dengan mesin gulung benang. Sebenarnya cukup mudah. Hanya saja jika ada benang yang nyangkut, itu bisa membuat mesin tidak mau bekerja. Harus dibersihkan dahulu. Dari tadi pagi pukul 08.00 WIB sampai tadi pukul 11.00 WIB Alhamdulillah lancar-lancar saja. Tetapi mendadak ada benang yang nyangkut dibawah. Membuat mesin tidak mau bekerja. Aku jadi bingung. Kuputuskan untuk berhenti, dan menunggu suamiku pulang. Alhamdulillah pucuk dicinta ulam pun tiba. Yang ditunggu-tunggu akhirnya pulang. Dan mesin pun bisa bekerja lagi. Aku mengajak sikecil untuk tidur siang, karena kulihat dia begitu lelah, belum sempat makan siang, karena dia minta minum ASI terlebih dahulu. Dan akhirnya dia tidur pulas. Sekian dulu ceritaku siang ini.

Selasa, 18 Mei 2021

Tawa renyah diujung pesisir

Jam menandakan pukul 10.00 WIB. Dan kami masih setia menunggu salah satu guru dan ibu kepala sekolah. Tak lama berselang, merekapun datang. Setelahnya diputuskan untuk berjalan ke tepi jalan raya, sambil menunggu mobil yang akan membawa kami melaju kepesisir pantai Ayah. Ada dua mobil yang membawa rombongan kami. Karena jika hanya satu mobil, tidak akan muat menampung jumlah kami 12 orang.

Kami kepesisir pantai Ayah dalam rangka refresing. Tawa dan canda selalu hadir sepanjang perjalanan kami. Sesampainya disana kami memesan aneka seafood untuk makan siang. Tidak semua dari kami memesan masakan, tentunya si empunya hajatlah yang memesan. Si empunya hajat merayakan kebahagiaan nya karena dapat menikmati masa purna tugas dengan kondisi masih sehat dan juga baru saja memiliki cucu kembali dari putra bungsunya.

Sambil menunggu, kami bersantai ditepi pantai, disebuah warung kopi, menikmati keindahan alam pesisir pantai Ayah, sambil makan gorengan dan minum kopi. Angin sepoi-sepoi menambah kenikmatan suasana dipesisir pantai Ayah. Tak terasa waktu semakin siang. Kami melanjutkan kegiatan dengan berfoto Selfi disekitar dermaga. Tentunya dengan polah dan tingkah yang membuat kami tertawa terbahak-bahak. Dari gaya jongkok, melompat, seolah menarik benda, dan mendorong. Tanpa mereka sadari, saya mengabadikan video canda tawa mereka. Setelah beberapa saat kubagikan moment itu digrup WA, merekapun kembali tertawa karena ulah mereka yang lucu terekam dalam video tersebut. Ini akan menjadi kenangan terakhir yang indah bagi si empunya hajat.

Minggu, 09 Mei 2021

Menulis Buku Bersama Ekoji Akademi

 Harga sebuah kesuksesan adalah kerja keras, 
dedikasi terhadap pekerjaan, 
dan penentuan apakah kita menang atau kalah, 
kita telah mengerahkan kemampuan diri kita yang terbaik untuk pekerjaan tersebut. 
(Vince Lombardi)
                 
Seorang  Profesor Eko Indrajit, menjadi Narasumber di pertemuan pelatihan hari ini, dengan moderatornya adalah bu Aam Nurchasanah. 
Sebelum membahas materi, akan lebih nyaman jika kita sudah mengenal sang Narasumber. Berikut profil beliau:

Richardus Eko Indrajit 
 Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA
 
Lahir di Jakarta, 24 Januari 1969. Richardus Eko Indrajit atau Eko Indrajit adalah seorang akademisi dan pakar teknologi informatika asal Indonesia. Selain dikenal sebagai pakar teknologi, Eko Indrajit merupakan seorang pendidik, narasumber berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri. Kini, ia tercatat sebagai salah satu anggota Pengurus Besar PGRI dan menjadi Ketua PGR Smart Learning Center and Character (PSLCC) yang berpusat di Gedung Guru Indonesia, PB PGRI, Jalan Tanah Abang III/24 Jakarta Pusat.
 
" Untuk menulis dengan baik, ekspresikan diri Anda seperti orang biasa, 
tetapi berpikirlah seperti orang bijak."  
– Aristoteles
 
Ungkapan di atas selaras dengan kalimat pembuka yang Prof Ekoji sampaikan : "Tulislah suatu hal yang anda sukai dan Kuasai". Kalimat tersebut memang terdengar mudah, tetapi bagi saya pribadi perlu sekali pembiasaan. Meski sudah terbiasa menulis, seperti menulis pesan di WhatsApp maupun di medsos. Tetapi karena masih awam dengan dunia literasi, bagi saya pribadi sungguh sangat perlu melatih diri terus-menerus dan membaca banyak literatur serta hasil tulisan teman-teman. 

Sebuah pertanyaan yang sangat menarik perhatian saya dari Prof. Ekoji yaitu " Apakah ada diantara Ibu dan Bapak yang mau mengikuti jejak Prof Aam menjadi penulis bersama saya?. Untuk saya pribadi tentu saja jawabannya adalah sangat mau. Karena tujuan saya mengikuti kegiatan ini adalah agar mempunyai buku sendiri. Saya merasa sangat beruntung, dipertemukan orang-orang hebat yang menjadi motivator besar saya di dunia literasi. 

Untuk dapat menulis bersama dengan Prof. Ekoji, ada beberapa langkah yang harus dilalui yaitu :
  1. Subscribe Ekoji Channel dan browsing video-video yang ada di dalamnya. Kemudian pilih tema atau judul yang paling menarik perhatian.
  2. Setelah mendapatkan tema yang menarik, kemudian konsultasikan pada bu Aam untuk memastikan apakah ada buku dengan tema atau judul yang sama di masa lalu
  3. setelah memastikan judul, dengarkan kembali video Ekoji untuk mendapatkan butir-butir utama pembahasannya.
  4. Buatlah daftar isi, yang terdiri dari 6 bagian, masing-masing menceritakan mengenai: What, Why, Where, When, Who dan How.
Bagi yang ingin mengikuti nanti mengikuti angkatan "May in Love". Semakin terpicu semangat saya untuk mengikuti tantangan menulis bersama Ekoji karena beliau bersama dengan Pak Joko Irawan M dan Mbak Dwinita dari penerbit Andi siap melatih kami para peserta menulis melalui grup WhatsApp "May in Love" sampai bukunya jadi. Bagi saya yang masih bermodalkan "nekad", kegiatan ini benar-benar peluang besar untuk masa depan saya. 
Sebuah pesan dari Prof. Ekoji yang menurut saya begitu mengena dihati adalah "jangan berfikir dulu karya kita akan hebat, banyak yang akan membeli, kita akan segera terkenal, dan lain sebagainya. Itu Semua adalah konsekuensi logis apabila buku kita berkualitas dan disukai banyak orang. Yang penting adalah kita mulai berkarya membuat buku dari sekarang. Tidak usah terlalu banyak yang dipikirkan." Pesan tersebut sejalan dengan ungkapan dari David Frost yaitu "jangan menjadikan sukses sebagai tujuan, lakukan apa yang Anda cintai dan percayai, maka sukses akan datang dengan sendirinya."

Pada akhir sesi pelatihan Prof. Ekoji menyampaikan Closing statement nya "JUST DO IT!", selaras dengan ungkapan "Aksi adalah kunci dasar untuk semua kesuksesan,"(Pablo Picasso).


 

Ibu sambung untuk anak-anakku

Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...