Minggu, 27 Maret 2022
Ibu sambung untuk anak-anakku
Kamis, 03 Maret 2022
Keinginan Nico Untuk Sekolah
Rabu, 02 Maret 2022
Mimpi Sari si anak Tukang Kebun
Jumat, 25 Februari 2022
bergolak
Sabtu, 12 Februari 2022
aku dan mertua
Minggu, 06 Februari 2022
Gabler
Bak Primadona
Ngga Banget
DALAM DIAM
DALAM DIAM
Oleh: Zikria Desi Anggraini
Diam katanya emas
Bagaimana jika tertawa lepas
Istilah apa yang cocok untuk mengemas.
Diam ini membingungkan
Rindu tertawa riuh bersama kawan
Kemanakah kebersamaan yang ku rindukan?
Hilang bak tertelan waktu hingga tak terelakkan.
Wahai kawan, kesibukan apa yang kau kerjakan
Sehingga temanmu ini merasa terabaikan
Bahkan seperti telah terlupakan
Kabar pun tak ditanyakan
Ini sungguh memilukan.
Meski hampa begitu dirasakan
Bahkan tawa pun tersekat ditenggorokan
Harus berusaha menghadapi semua kenyataan
Mencoba fokus pada hal yang dikerjakan
Meski semua terasa memekakkan
Tak ada yang berkawan.
Diamku sedang menerawang
Anganku seakan berperang
Hatiku teriak mengerang
Ku ingin berdendang
Juga tertawa riang.
Akankah kutemukan kembali
Masa yang dulu pernah menjejali
Hari-hari yang penuh sesak bak tertali
Namun itu kunikmati penuh tanpa kendali.
Dalam diamku ada rasa yang tak dapat dimengerti
Kerinduan
Memori Tentangmu
Senin, 29 November 2021
PAS hari kedua
kalian
Senin, 23 Agustus 2021
ALHAMDULILLAH
ALHAMDULILLAH
Oleh: Zikria Desi Anggraini
kupandang terus gerakanmu
dari pagi hingga kini tanpa rasa jemu
meski hanya sedikit tak ingin melewatkanmu.
asam lambung bagai menari
tak mau kalah dengan gugupnya diri
denting waktu yang kian lama kian berlari
mengejar rasa gugup yang tak dapat dipungkiri.
kucoba untuk mendengarkan untaian sholawat
sebagai usaha melawan rasa yang teramat
membuat detak jantung tak bersahabat
terasa begitu kencang sangat
dan begitu nikmat.
kini tiba giliranku
merasakan yang dirasa kawanku
ujian komprehensif telah menantiku
usaha dan doa yang menjadi andalanku
terimakasih untuk keluargaku
serta untuk kolegaku.
kini semua sudah terlewati
namun kegiatan selanjutnya masih menanti
tinggal persiapkan diri tuk dapat melewati
semua kegiatan dengan penuh hati-hati
agar hasil terbaik didapati.
alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah
terimakasihku padaMu dengan mengucap hamdallah
jalani semua dengan usaha dan berserah
secara tulus dan lillah.
kini tawa sudah terkembang
rasa gundah dan bimbang telah hilang
tinggal menanti jadwal yang akan datang.
Cilacap, 23 Agustus 2021
Sabtu, 21 Agustus 2021
SUDAH di TENGAH
SUDAH di TENGAH
Oleh: Zikria Desi
Anggraini
Tegang tiada henti
Memikiri esok yang menanti
Memantapkan semua tuk
menyiasati.
Jalanku sudah di
tengah
Terus maju tiada kata
kalah
Menapaki jalan tanpa rasa
jengah
Meski hati tak mau berhenti
merasa gelisah.
Keadaan mengharuskan tuk
terus menunggu
Membuat penantian ini
menjadi belenggu
Antrian panjang yang mengganggu
Tapi hari terus berlalu
tanpa ragu
Waktu pun tak mau diganggu.
Setiap hari gelisah dan
cemas
Anak di rumah maupun di kelas
Semua terus membuat was-was
Karena memang sudah menjadi
tugas
Baik yang anyar maupun lawas
Harus bisa bersikap tegas.
Meski malas begitu jelas
Kuatkan tekad tuk memperjelas
Semua dibaca walau hanya
sekilas
Agar esok dapat membalas
Walau kalimat penjelas.
Mendengar teman begitu
riang
Hati pun senang tiada
terbayang
Keraguan sedikit menghilang
Kini hati mulai lapang.
Panjatkan doa pada pemberi
Rahmat
Agar esok dapat merasakan
nikmat
Hasil akhir yang begitu
hebat.
Jumat, 20 Agustus 2021
Mata tak mau terlelap
Mata
tak mau terlelap
Oleh:
Zikria Desi Anggraini
Kantuk
datang di waktu petang
Tetapi
mata tetap saja menantang
Gundah
hati pun datang menerjang.
Hati
gelisah bak perawan
Menunggu
datangnya lamaran
Tadi
sudah mendengar kabar kawan
Nilainya
sungguh sangat diluar dugaan.
Diri
langsung tertantang tuk mendapati
Yang
setidaknya sama agar tak terlewati
Namun
malas selalu datang menyelimuti
Merasa
lelah tak berdaya yang didapati
Hanya
terpecut namun tak menuruti.
Ingin
membaca namun hati bimbang
Karena
mata terasa mengambang
Pikiran
masih saja terkekang
Belenggu
resah tak jua menghilang
Gawai
dibuka sebagai upaya berjuang
Belum
dicoba nyanyian kantuk berdendang.
Doa malam
pun dipanjatkan pada sang kuasa
Berharap
di malam nanti dapat terbiasa
Merangkai
kata yang luar biasa
Menunjukkan
diri telah bisa
Menempuh
waktu yang tersisa.
Menuliskan
semua yang dialami
Membuat
hati lebih terobati
Mata
akhirnya mengerti
Kantuk
yang menyelimuti.
Semoga
esok fajar lebih cerah
Memberikan
senyumnya walau secercah
Agar
gundah hilang jauh ke negeri antah berantah.
Cilacap,
20 Agustus 2021
MENANTI UJIAN
MENANTI UJIAN
Oleh: Zikria Desi Anggraini
Tak terasa hari terus berlalu
awalnya kupikir aku takkan mampu
menjalani semua yang masih membuatku ragu
keraguan selalu datang memburu hati yang rapuh
jiwa yang merindukan bayang yang jauh
tak menahu apa yang ditempuh
hanya bisa mengeluh
sepotong hati yang merindui
ketentraman jiwa yang hilang bak dibui
duka nestapa merasuki kalbu dan menghantui
tanpa memikir takdir illahi yang tak pernah diketahui
kerapuhan hati memporak porandakan kisah yang belum dilalui
beginilah jika hati dan pikiran tak mau berjalan beriringan
jantung berdegup kencang bak maling kelimpungan
memikirkan ujian yang akan segera dilaksanakan
persiapan matang pun tak menjadi jaminan
karena kemampuan harus dipertanyakan
mampukah aku tuk melaksanakan
Wahai Engkau Tuhanku
berilah kelapangan dalam hatiku
agar dapat melangkah melalui kisahku
menjalani apa yang Engkau jadikan takdirku
dengan pikiran tenang yang bertahta dalam jiwaku
kisah demi kisah telah terdengar begitu indah
semoga esok menjelang tidak akan berubah
agar senyumku mengembang merekah
mewarnai hari-hari yang cerah
kini debar jantungku masih cukup kencang
tapi rasa gundah dihatiku telah sedikit menghilang
mendengar kisah bahwa sang penguji ternyata orangnya riang
Cilacap, 20 Agustus 2021
PENCERAHAN
Oleh: Zikria Desi Anggraini
Pertama Bersama rasa tak berdaya
Bagai tong kosong dipukul nyaring suaranya
Tak ada kata yang dapat diungkapkan untuk bergaya.
Pertanyaan datang tak terelakkan
Tak ada waktu tuk dapat mengurai jawaban
Semua pertanyaan yang hanya melintas dipikiran
Tanpa memiliki kesempatan menguntai kata yang sejalan.
Kata-kata bak tertelan oleh waktu yang berjalan dengan cepat
Tak terasa pagi sudah hilang dan sore pun mulai merapat
Tumpukan tagihan datang tanpa penghambat
Hanya aku yang selalu saja berkutat
Karena tak bisa bekerja cepat.
Usaha terus dilakukan
Meski menguras tenaga dan pikiran
Jiwa dan raga dipaksa bekerja diluar kekuatan
Karena tak terbiasa berjalan di jalan yang penuh lekukan
Kerikil tajam yang menghantam tak pernah melintas dibayangan
Yang ada hanya sebuah dilema yang berkutat tanpa adanya jawaban.
hari pencerahan pun akhirnya datang dengan penuh penjelasan
Beliau dengan penuh kebijakan mengungkap segala alasan
Hanya sebuah kebaikan yang ingin beliau hasilkan
Dengan segala bimbingan yang beliau lakukan
Tanpa pamrih tanpa mengharap imbalan.
Terimakasih kini diucapkan
Atas bimbingan yang telah diberikan
Dengan penuh upaya telah engkau lakukan
Membimbing kami yang memiliki banyak kekurangan.
Dari beliau sang dosen pembimbing telah keluar ungkapan
Dari pada mahasiswa menangis di belakang lebih baik menangis di depan
Karena dimasa mendatang perubahan zaman akan jauh lebih banyak tantangan.
Cilacap, 18 Agustus 2021
Sabtu, 31 Juli 2021
Pantun Kemerdekaan
PANTUN KEMERDEKAAN
Oleh Zikria Desi Anggraini
Menarik bendera penuh perjuangan
Nyawa menghilang tiada mengapa
Mari gembira sambut kemerdekaan
Tanpa penghalang tanpa nestapa
Pasir dipantai berbatu-batu
Batu diambil untuk mainan
Mari pakai slogan bersatu
Tampil maknai kemerdekaan
Berbelok-belok jalan di taman
Memakai sendal untuk proteksi
Rengasdengklok penuh kenangan
Saksi awal teks proklamasi
Siti Rahmawati istri Bung Hatta
berkebaya santun sungguh serasi
Mari peringati dengan berpesta
Membuat pantun tema proklamasi
Jiwa Yang Awam
Jiwa Yang Awam
Rabu, 28 Juli 2021
Kita Lulus Bersama
Kita Lulus Bersama
Oleh: Zikria Desi Anggraini
Tantangan datang bersama
Keduanya diwaktu yang sama
PPG dan PPPK seiring seirama
Tugas datang penuh kejutan
Hari menjelang penuh harapan
Semua berjalan dengan tujuan
Berjuang demi masa depan
Tugas datang tanpa berita
Otak selalu dipaksa untuk mendata
Mata dan telinga dibuka dengan nyata
Tanpa istirahat seolah menjadi derita
Karena Keahlian tidak tertata
Jiwa dan raga harus terbiasa
Siap mengalihkan perhatian tanpa terasa
Waktu yang berjalan lambat begitu dirasa
Ingin menjerit meluapkan semua rasa
semuanya sungguh menyiksa
Kegiatan yang tiada biasa
Berjuang melawan tantangan
Tanpa ragu menganggap semua kawan
Memotivasi teman menjadi makanan
Taka da musuh ataupun lawan
Senasib sepenanggungan
Setiap kesulitan selalu diatasi
Setiap kelompok berbagi informasi
Kekompakan menjadikan prestasi
Menghilangkan rasa frustasi
Tiada usaha yang percuma
Kesulitan dihadapi Bersama
Jargon kita lulus bersama
Ibu sambung untuk anak-anakku
Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...
-
Mata tak mau terlelap Oleh: Zikria Desi Anggraini Kantuk datang di waktu petang Tetapi mata tetap saja menantang Gundah hati p...
-
Kali ini apalagi yang membuat Iren uring-uringan. Tak hentinya ia mengomel dari tadi pagi. Yang cucian tidak ada habisnya, kamar anak-anak b...
-
Kita Lulus Bersama Oleh: Zikria Desi Anggraini Tantangan datang bersama Keduanya diwaktu yang sama PPG dan PPPK seiring seiram...